Meminta Tim Perketat Prokes
DENPASAR – Arema FC tidak tampil dengan skuad terbaik saat bermain seri 0-0 melawan PSIS Semarang (17/1). Tujuh pemain yang biasanya masuk line-up tidak terlihat. Yaitu, Ikhfanul Alam, Sergio Silva, Rizky Dwi, dan Renshi Yamaguchi. Lalu, Carlos Fortes, Fabiano Rossa Beltrame, serta Adilson Maringa. Mereka diduga suspect Covid-19.
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno mengonfirmasi beberapa pemain Singo Edan –julukan Arema FC– bergejala Covid-19. Hasil tes pemeriksaan Covid-19 samar. ”Jadi, perlu dilakukan tes pemeriksaan Covid-19 secara berulang selama lima hari berturutturut,” tutur mantan Kapolda Lampung itu kepada Jawa Pos melalui pesan singkat kemarin.
Sudjarno menambahkan, para pemain yang bergejala Covid-19 itu saat ini dipisahkan dengan penggawa Singo Edan lainnya. Mereka diisolasi di tempat berbeda sambil menunggu hasil tes pemeriksaan Covid-19 lanjutan keluar. ”Regulasi protokol kesehatannya seperti itu,” terang mantan Wakapolda Metro Jaya tersebut.
Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita memberikan perhatian lebih terhadap situasi yang sedang terjadi di Arema FC. Dia berharap para pemain Arema FC bisa menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan konsisten. ”Saya juga sering bersurat kepada klub-klub Liga 1 lainnya agar tetap taat protokol kesehatan,” tegas Lukita.
Sekretaris PSM Makassar Syahrir Nawir Nur menanggapi situasi yang terjadi di Arema FC. Kejadian itu merupakan sinyal bahwa virus korona masih ada. Karena itu, Willem Jan Pluim dan kawan-kawan diminta tetap waspada. Apalagi, tim akan diliburkan dua hari saat break kompetisi.
”Sebenarnya, tidak ada yang berubah. Kami tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kami juga sudah berkoordinasi dengan dokter tim untuk setidaknya kembali mengingatkan protokol kesehatan dan mempersempit mobilitas para pemain,” ungkap pria yang akrab disapa Riri itu.