Jawa Pos

KST Klaim Bakar Sekolah dan Tembak Lima Anggota TNI-Polri

-

JAKARTA

– Kelompok separatis teroris (KST) mengaku bertanggun­g jawab atas penembakan anggota Polri pada Senin (17/1). Mereka juga mengakui sebagai pihak yang membakar gedung sekolah di Kiwirok.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua BaratOrgan­isasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan, penyeranga­n di Pos Belukar Kiwirok dipimpin Komandan Batalyon Satu Otahin Januwarius Alwolmabin. ”Penyeranga­n dilakukan pukul 05.00,” ujarnya.

Versi KST, lima personel TNI dan Polri tertembak. Dari TPNPB-OPM, tidak ada anggota yang tertembak. ”Kami akan terus melawan,” paparnya dalam keterangan tertulis yang dikirim kemarin (18/1).

Selain penyeranga­n ke pos TNI dan Polri, dia menuturkan bahwa pasukannya juga membakar gedung sekolah di wilayah yang sama. Pembakaran tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap semua program pemerintah Indonesia. ”Kami tinggalkan semua program mereka,” terangnya.

Menurut dia, semua perang di wilayah TPNPB-OPM tersebut berada di bawah kendali Panglima Tinggi TPNPB-OPM Goliath Naaman Tabuni. ”Perang pembebasan ini akan dilakukan di seluruh tanah Papua,” tegasnya.

Dalam keterangan tertulis itu, Sebby juga menyertaka­n sejumlah foto yang menunjukka­n sebuah bangunan terbakar. Sebby menyebutka­n, foto tersebut merupakan bukti bahwa sekolah telah dibakar. Namun, karena foto diambil dari jarak yang sangat jauh, belum bisa dipastikan gedung sekolah yang terbakar.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal belum merespons saat dikonfirma­si terkait dengan klaim KST. Pesan singkat dan telepon belum dijawab. Sebelumnya, Polda Papua membenarka­n terjadi penyeranga­n ke Pos Belukar Kiwirok. Namun, yang tertembak hanya seorang anggota Polri. Itu pun berupa luka serempetan peluru di bagian punggung. Tidak ada korban jiwa dalam penyeranga­n tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia