Kerja Sama dengan Jepang untuk Bekerja-Magang

SURABAYA

– Kerja sama luar negeri terus ditingkatkan sejumlah perguruan tinggi. Salah satunya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Kampus itu baru saja menjalin kerja sama dengan penyalur tenaga kerja ke Jepang. Dengan begitu, mahasiswa bisa magang dan meniti karier sebagai tenaga kerja terlatih dan terdidik.

Kerja sama tersebut dihadiri perwakilan institusi penyalur tenaga kerja Jepang Tomonori Kobayashi. Dia berharap banyak dengan kerja sama itu. Sebab, kebutuhan tenaga kerja Jepang akan meningkat dalam lima tahun ke depan. Yakni, 345 ribu dari 14 bidang industri.

Secara spesifik, kebutuhannya adalah pekerja yang memiliki keterampilan spesifik atau specified skilled worker (SSW). Misalnya, perawat dan bidan. Unusa dianggap bisa memenuhi sebagian kebutuhan itu karena memiliki program studi yang menghasilkan SSW. Sebagaimana keperawatan dan kebidanan. Terlebih, tenaga kerja dari Indonesia lebih disukai masyarakat Jepang jika dibandingkan dengan negara lain. ’’Karena orang Indonesia santun dan kritis,’’ katanya.

Dengan kerja sama itu, pihaknya tidak hanya menyiapkan sumber daya manusia dari Unusa, tetapi juga melatih calon pekerja migran tersebut untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang. Sebab, keduanya menjadi kendala utama pada calon pekerja. Itu juga dilakukan pada mahasiswa yang ingin magang ke Jepang. Sebab, pihaknya juga menawarkan program magang tiga bulan hingga satu tahun. ’’Itu juga baik untuk mahasiswa yang ingin mengetahui budaya kerja di Jepang,’’ papar CEO Koba Mirai itu.

Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie menyatakan, pihaknya telah menyiapkan lulusannya untuk bisa berkarier di luar negeri. ’’Bukan hanya ke Jepang, melainkan juga negara lain seperti Arab Saudi dan Jerman. Itu dianggap baik untuk karier mahasiswa dan perkembangan tenaga kerja di Indonesia. Agar tidak lagi identik dengan tenaga kerja tidak terlatih atau unskilled,’’ paparnya.

Karena itu, pihaknya ingin lebih banyak tenaga kerja terlatih yang bisa berkarier di luar negeri.