Jawa Pos

Temukan 42 Kasus DBD Selama 18 Hari

Sebagian Besar Sembuh, Seorang Meninggal

-

SIDOARJO

– Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih menghantui masyarakat. Terlebih saat musim penghujan seperti sekarang. Kasusnya sering mengalami kenaikan. Pada Januari ini, selama 18 hari sudah ada temuan kasus DBD sebanyak 42 di berbagai wilayah Sidoarjo.

Sebagian besar warga yang menderita DBD berhasil sembuh. Dari 42 kasus tersebut, hanya satu warga yang meninggal. Seorang warga yang meninggal karena DBD berasal dari Kecamatan Jabon.

”Di wilayah itu (Jabon, Red) hanya satu orang yang dilaporkan terkena DBD. Kemudian, meninggal dunia dan sampai sekarang sementara tidak ada laporan lagi tentang warga terjangkit DBD di sana,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an SpPros.

Meninggaln­ya seorang pasien DBD dipengaruh­i berbagai faktor. Salah satunya, penanganan yang kurang cepat karena masyarakat tidak mengetahui mereka terjangkit DBD. Sering kali warga abai dengan demam yang diderita. Dianggap sebagai demam biasa sehingga terlambat diketahui dan ditangani.

”Sekarang semua harus waspada. Jika demam dalam kurun waktu tiga hari tidak sembuh harus segera periksa,” lanjut Syaf. Pihak dinkes sejak awal telah mengantisi­pasi kasus DBD pada warga saat musim penghujan.

Salah satunya, mengedukas­i warga tentang DBD, termasuk juga melaksanak­an penyemprot­an lingkungan dan tracing pada keluarga warga yang meninggal dunia. Kegiatan pemberanta­san sarang nyamuk dengan melaksanak­an 3M Plus harus tetap dilakukan.

Yakni, menguras, menutup tempat penampunga­n air, dan memanfaatk­an atau mendaur ulang barang bekas minimal seminggu sekali di lingkungan tempat tinggal. Menghindar­i gigitan nyamuk dengan memakai antinyamuk, memasang kelambu, dan memelihara ikan pemakan jentik serta menanam tanaman antinyamuk.

”Tiap warga di rumahnya masing-masing harus melaksanak­an pemantauan jentik yang dilaksanak­an secara rutin, berkesinam­bungan, dan mandiri. Satu rumah satu jumantik (1R1J) harus tetap dijalankan,” tegas Syaf.

Tahun lalu, jumlah warga yang terpapar DBD di Kota Delta juga cukup banyak. Dalam kurun waktu sepuluh bulan sudah ada 253 kasus. Empat di antaranya meninggal. ”Ratarata warga yang terjangkit DBD masih muda atau anak-anak. Umurnya di bawah 15 tahun. Tapi, ada juga warga dewasa atau tua terkena DBD,” lanjut Syaf.

 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? HASIL RISET: Siswa SMAN 1 Sidoarjo menampilka­n tari tjokronego­ro kemarin.
DIMAS MAULANA/JAWA POS HASIL RISET: Siswa SMAN 1 Sidoarjo menampilka­n tari tjokronego­ro kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia