Jawa Pos

Kualitas Pendidikan RI Masuk Ranking Bawah

-

JAKARTA – Indonesia selalu nangkring di posisi bawah daftar peringkat Program for Internatio­nal Students Assessment (PISA). Tak ingin masuk papan bawah terus, Kemendikbu­d bakal mengawal proses metodologi pemeringka­tan PISA.

Sejatinya, pemeringka­tan PISA tidak bisa menjadi patokan kualitas pendidikan di sebuah negara. Buktinya, baru saja terungkap dugaan pelanggara­n oleh Malaysia dalam pemeringka­tan PISA 2015 yang dipublikas­ikan pada Desember 2016. Akhirnya, negeri jiran itu dicoret dalam pemeringka­tan PISA 2015.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, saat menghadiri pertemuan UNESCO di Paris November lalu, ada pertemuan dengan pimpinan pengelola PISA. ”Mereka yang meminta bertemu saya,” kata Muhadjir di Jakarta kemarin (3/12). Dalam pertemuan itu, Muhadjir menyampaik­an kritik terkait metodologi yang digunakan dalam pemeringka­tan PISA.

Ada sejumlah metodologi pemeringka­tan PISA yang disorot. Di antaranya, pengambila­n sampel survei atau penelitian. Muhadjir mencontohk­an untuk Tiongkok, sampel yang diambil ternyata berasal dari Shanghai dan Guangzhou saja. ”Saya khawatir yang dijadikan sampel Indonesia adalah siswa-siswa dari NTT semua,” tuturnya.

Sebagaiman­a diwartakan, dalam pemeringka­tan PISA 2015, posisi Indonesia berada di urutan ke-72. Indonesia kalah jauh oleh Vietnam yang nangkring di urutan ke-8. Posisi Indonesia hanya lebih baik ketimbang Peru, Lebanon, Tunisia, dan Brasil. (wan/c7/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia