Bertaruh Nyawa di Jalan Raya
Global Status Report on Road Safety terbaru yang dirilis WHO mengungkapkan beberapa temuan menarik. Sekitar 1,3 juta orang tewas di jalanan seluruh dunia. Dengan kata lain, setiap 24 detik terdapat satu orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di penjuru Bumi.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian di semua kelompok umur. Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian utama usia 5 sampai 29 tahun. Lebih dari setengah dari semua kematian karena kecelakaan lalu lintas adalah para pengguna jalan yang rentan—seperti pejalan
kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor. Pun, risiko meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di negaranegara berpenghasilan rendah tiga kali lebih tinggi daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi. Apabila kita menilik asal usul negaranya, pengguna jalan yang tewas memiliki proporsi lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi. Bagaimana di Indonesia? Abadi Dwi Saputra meneliti tingkat kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia. Menurut hasil temuannya, wilayah yang paling sering terjadi kecelakaan adalah Pulau Jawa sebesar 70 persen, dengan porsi terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat. Korps Lalu Lintas membesut data jumlah kecelakaan lalu lintas yang memiliki tren meningkat selama lima tahun belakangan. Pada 2014, angkanya mencapai 88.897 peristiwa kecelakaan. Pada 2015, angkanya meningkat menjadi 96.073 peristiwa kecelakaan. Kemudian 106.591 peristiwa kecelakaan pada tahun 2016. Pada tahun selanjutnya, turun tipis menjadi 104.327 peristiwa kecelakaan. Angka itu meningkat kembali pada 2018 dengan jumlah 107.968 peristiwa kecelakaan. Rata-rata korban yang tewas mencapai hampir 30 ribu orang setiap tahunnya, atau 80 orang setiap harinya. Ratusan ribu nyawa sejatinya dapat diselamatkan, salah satunya perilaku taat peraturan keselamatan jalan. Di samping itu pemangku kebijakan berupaya merancang pembangunan jalan raya yang aman, peningkatan standar kendaraan yang aman, dan perawatan darurat pascakecelakaan juga turut menyelamatkan banyak nyawa. Kita sebagai warga pun seharusnya turut memantau fasilitas yang memadai untuk pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor. Mari berhati-hati dalam berkendara di jalan raya, taati arahan petugas dan rambu lalu lintas. Jadilah pejalan dan pengendara yang aman.