National Geographic Indonesia

SEJARAH DALAM FOTO

Arsip National Geographic terdiri dari jutaan gambar. Apa yang dapat diungkap terkait kisah perempuan?

- OLEH SARAH LEEN

Sampul

Atas, kiri ke kanan: mahasiswa Janae’ Sumter di Spelman College, Atlanta; pemudi Carolyn

Mcdermott di sebuah peternakan Nebraska; ilmuwan Jennifer Doudna. Tengah: seorang perempuan Mesir; seorang perempuan Ouled Naïl di Aljazair; para perempuan Kepulauan Marquesas.

Bawah: Foto wanita Jepang; perempuan berbalut sutra; Jane Goodall di Tanzania.

FOTO ARSIP

adalah catatan tak ternilai tentang era saat foto itu dibuat. Membongkar berkas lama untuk mencari foto bagi artikel ini—dan untuk buku baru kami, Women: The National Geographic Image Collection—kami terkejut melihat betapa sempitnya dunia wanita dahulu. Gambarnya indah, kadang lucu, memilukan, mengejutka­n— namun itulah cerminan prasangka dan praktik masa itu.

Arsip itu memuat lebih dari 60 juta gambar sejak National Geographic didirikan pada 1888: pelat kaca, klise, slide, foto, dan sebagainya, baik yang dipublikas­ikan maupun tidak. Mungkin ini salah satu arsip visual perempuan berbagai masyarakat dan budaya terkompreh­ensif di dunia.

Pada awal abad ke-20, gambar di majalah ini—dibentuk oleh keterbatas­an teknis fotografi dan sudut pandang kolonialis Barat—sering menampilka­n perempuan sebagai kecantikan eksotis, berpose dalam pakaian adat atau bertelanja­ng dada. Itu mencermink­an yang berada di belakang lensa kala itu: lelaki kulit putih. Seiring berkembang­nya teknologi kamera, perempuan dalam gambar kami masih sangat berfokus pada pola tradisiona­l: istri, saudari, ibu. Baru pada Perang Dunia II perempuan tampil dalam peran beragam: mendukung perang dengan bekerja di industri, rumah sakit, militer. Pascaperan­g, majalah ini kembali ke pandangan lebih konvension­al; tampil tersenyum beberapa dekade lagi hingga 1970-an, memotret kehidupan apa adanya.

Arsip ini juga mendokumen­tasikan sejarah para srikandi di balik gambar: fotografer dan editor foto di majalah ini, segelintir perempuan yang terlibat pada masa awal. Kreditasi pertama sebagai fotografer bagi penulis dan fotografer Eliza Scidmore muncul pada April 1907. Dia diyakini merupakan wanita pertama yang foto berwarnany­a—gambar indah tentang Jepang yang diwarnai manual—dicetak di majalah ini, pada 1914. Fotografer staf perempuan pertama, Kathleen Revis, direkrut tahun 1953; dua berikutnya, Bianca Lavies dan Jodi Cobb, baru direkrut 21 dan 24 tahun kemudian. Sejak itu majalah ini mencari lebih banyak fotografer perempuan untuk menuturkan kisah-kisah kita.

Saya termasuk salah satu fotografer muda itu. Saya mulai bekerja lepas untuk National Geographic pada 1988. Saya ingat kegirangan pada 2000 saat kami menerbitka­n buku, Women Photograph­ers at National Geographic, dengan foto dari 40 lebih kontributo­r. Empat tahun kemudian saya menjadi karyawan sebagai editor foto senior. Pada 2013, saya menjadi direktur-fotografi perempuan pertama di majalah ini. Seperti di halaman sebelah: Kita sudah mencapai banyak kemajuan, sayang!

Saat ini, kami mendorong “pandangan perempuan”: gagasan bahwa fotografer perempuan mungkin melihat dunia secara berbeda dari lelaki, dan memilih topik berbeda untuk ditekankan dan dieksplora­si. Berkat visi dan gambar mereka, kami memiliki kesempatan untuk menyajikan keseluruha­n dunia, bukan hanya sebagianny­a, kepada pembaca.

 ??  ?? FOTO SAMPUL: ATAS: RADCLIFFE “RUDDY” ROYE, 2017; JOEL SARTORE, 2011; ERIKA LARSEN, 2019. TENGAH: TIDAK DIKETAHUI, PRA 1910; RUDOLF LEHNERT DAN ERNST LANDROCK, 1905; L. GAUTHIER, 1919. BAWAH: ELIZA SCIDMORE, 1912; FRANKLIN PRICE KNOTT, PRE-1930; MICHAEL NICHOLS, 1995.
FOTO SAMPUL: ATAS: RADCLIFFE “RUDDY” ROYE, 2017; JOEL SARTORE, 2011; ERIKA LARSEN, 2019. TENGAH: TIDAK DIKETAHUI, PRA 1910; RUDOLF LEHNERT DAN ERNST LANDROCK, 1905; L. GAUTHIER, 1919. BAWAH: ELIZA SCIDMORE, 1912; FRANKLIN PRICE KNOTT, PRE-1930; MICHAEL NICHOLS, 1995.
 ??  ?? Wanita Kenya dengan peliharaan­nya, antelope muda.
Wanita Kenya dengan peliharaan­nya, antelope muda.
 ??  ?? 1994, SISILIA
1994, SISILIA
 ??  ?? 2018, MICHIGAN
2018, MICHIGAN
 ??  ?? 1968, AFGANISTAN
1968, AFGANISTAN
 ??  ?? 2014, MEKSIKO
2014, MEKSIKO
 ??  ?? 1919, KEPULAUAN MARQUESAS
1919, KEPULAUAN MARQUESAS
 ??  ?? 2014, MONTANA
2014, MONTANA
 ??  ?? 1960, INGGRIS
1960, INGGRIS
 ??  ?? PRA-1910, MESIR
PRA-1910, MESIR
 ??  ?? PRA-1942, CALIFORNIA
PRA-1942, CALIFORNIA
 ??  ?? 2016, ALASKA
2016, ALASKA
 ??  ?? 2016, KENYA
2016, KENYA
 ??  ?? 2016, INGGRIS
2016, INGGRIS
 ??  ?? WOMEN: The
National Geographic Image Collection menampilka­n dan merefleksi­kan kehidupan perempuan dengan 400 foto memukau yang mencakup lebih dari 30 negara. Buku ini memuat 17 kisah di balik layar dari para fotografer perempuan National Geographic yang terkenal dan wawancara dengan tokoh penting termasuk Jane Goodall, Sylvia Earle, Amani Ballour, Asha de Vos, dan Zhang Xin. Buku ini tersedia mulai 22 Oktober di shopng. com/books.
WOMEN: The National Geographic Image Collection menampilka­n dan merefleksi­kan kehidupan perempuan dengan 400 foto memukau yang mencakup lebih dari 30 negara. Buku ini memuat 17 kisah di balik layar dari para fotografer perempuan National Geographic yang terkenal dan wawancara dengan tokoh penting termasuk Jane Goodall, Sylvia Earle, Amani Ballour, Asha de Vos, dan Zhang Xin. Buku ini tersedia mulai 22 Oktober di shopng. com/books.
 ?? DAVID ARNOLD ?? 1971, MASSACHUSE­TTS
Alumni Smith College angkatan 1921 melakukan pawai dalam acara wisuda, mengangkat poster yang menekankan kemajuan kaum perempuan selama setengah abad terakhir.
DAVID ARNOLD 1971, MASSACHUSE­TTS Alumni Smith College angkatan 1921 melakukan pawai dalam acara wisuda, mengangkat poster yang menekankan kemajuan kaum perempuan selama setengah abad terakhir.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia