National Geographic Indonesia

Keajaiban Kecil di Angkasa

- OLEH MICHAEL GRESHKO

Benda-benda langit berukuran kecil di tata surya kita ini belum pernah terlihat sebelumnya. Namun kini, astronomi modern membuat manusia bisa memetakan dan menyambang­i mereka, guna menyingkap misteri besar yang disembunyi­kan oleh jagat raya.

JIKA UMURMU 30 atau lebih, kamu kemungkina­n mengingat apa yang sedang kamu lakukan ketika kamu mendengar tentang kejadian pada 9 September 2001. Ini adalah salah satu momen kamu-saat-itu-sedang-beradadi-mana, yang tak terlupakan, seperti serangan terhadap Pearl Harbor atau pembunuhan Kennedy bagi generasi sebelumnya.

Bulan ini kami mengenang peringatan ke-20 dari peristiwa “9/11”— istilah singkat yang langsung dikenali, yang sangat tidak memadai untuk menggambar­kan hari di mana hampir 3.000 orang terbunuh, serta memicu perang berkepanja­ngan dalam sejarah AS modern.

Pesawat yang menghantam Pentagon adalah penerbanga­n 77 American Airlines menuju Los Angeles. Pukul 9.37, lima pembajak menabrakka­nnya ke sisi barat bangunan, membunuh diri mereka sendiri, 59 penumpang lain, dan 125 orang yang ada di daratan. Di antara yang meninggal adalah delapan orang yang bepergian untuk konferensi ekologi yang disponsori oleh National Geographic. Setiap tahun pada 11 September, di markas kami di Washington, D.C., kami berhenti sejenak untuk mengenang mereka.

Tiga orang dari peserta itu berusia 11 tahun: Bernard Brown, Asia Cottom, dan Rodney Dickens, masing-masing dengan masa depan dengan janji yang tidak akan pernah terwujud. Setiap anak telah terpilih untuk menghadiri konferensi tersebut. Hari ini, ketika Bernard, Asia, dan Rodney seharusnya berusia 31 tahun, pemikiran akan kehilangan orang-orang tersebut amatlah menyakitka­n.

Pada 9/11 kami juga kehilangan tiga guru yang memiliki perhatian besar: Sara Clark, James Debeuneure, dan

Hilda Taylor, yang menemani para muridnya. Sara, 65, dan tunanganny­a sedang merencanak­an perkawinan. James, 58, seorang ayah dan kakek, menyukai golf dan mengoleksi benda seni. Hilda, 58, seorang ibu dan nenek, senang memasak dan bekerja di kebunnya.

Orang lainnya yang membuat kami berduka adalah pegawai National Geographic. Ann Judge, 49, yang mengatur perjalanan ke seluruh dunia bagi jurnalis dan pejabat eksekutif kami; Joe Ferguson suka mengajar anak-anak terkait geografi. Ia berusia 39.

Kami memberi hormat pada mereka yang membuat kami kehilangan, dengan kutipan dari Memorial 9/11 Pentagon ini: “Kami mengeklaim tanah ini dalam ingatan akan kejadian 11 September 2001. Untuk menghormat­i 184 orang yang kehilangan hidupnya, keluarga mereka, dan semua yang telah berkorban yang memungkink­an kita hidup dalam kebebasan. Kami tidak akan pernah melupakann­ya.”

 ?? OLEH JASON MOTLAGH FOTO OLEH KIANA H AY E R I ?? 20 TAHUN SETELAH 9/11 Afganistan 2021 Kebebasan yang diperoleh orang-orang Afganistan sejak 2001 silam sedang berada di ujung tanduk. Kini kaum ekstremis menggenapi usaha mereka untuk mengambil alih negara, akibat hengkangny­a AS dari negara tersebut.
OLEH JASON MOTLAGH FOTO OLEH KIANA H AY E R I 20 TAHUN SETELAH 9/11 Afganistan 2021 Kebebasan yang diperoleh orang-orang Afganistan sejak 2001 silam sedang berada di ujung tanduk. Kini kaum ekstremis menggenapi usaha mereka untuk mengambil alih negara, akibat hengkangny­a AS dari negara tersebut.
 ??  ?? Anggota dari grup yang bepergian dengan National Geographic berhenti di Bandara Internasio­nal Dulles untuk berfoto sebelum penerbanga­n. Dari kiri ke kanan: James Debeuneure, Rodney Dickens, Bernard Brown, Hilda Taylor, Asia Cottom, Joe Ferguson, dan Ann Judge.
Anggota dari grup yang bepergian dengan National Geographic berhenti di Bandara Internasio­nal Dulles untuk berfoto sebelum penerbanga­n. Dari kiri ke kanan: James Debeuneure, Rodney Dickens, Bernard Brown, Hilda Taylor, Asia Cottom, Joe Ferguson, dan Ann Judge.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia