MENANTANG GELOM BANG
Di Polinesia Prancis, ombak dihormati dan ditakuti di tempat berselancar legendaris, di lepas pantai Desa Teahupoo.
BEBERAPA OMBAK BESAR DUNIA pecah di sepanjang karang Teahupoo, di tenggara pesisir Tahiti. Kekuatan gulungannya menjelaskan mengapa desa ini dipilih sebagai lokasi olimpiade kompetisi selancar 2024, akan tetapi di sini juga tempat keindahan dramatis dan kaya dengan budaya. TUNGGANGAN LIAR Karang penghalang muncul dari kedalaman yang membuat pening di Selat Havae -Teahupoo; tempat ini memiliki bentuk dan lokasi yang sempurna untuk mengamplifikasi gelombang Samudra Pasifik. Mei hingga Oktober adalah waktu terbaik untuk menangkap aksi ini. Untuk foto ini, fotografer Andy Bardon masuk ke bawah permukaan air. “Menarik napas dalamdalam dan menenangkan saraf dibutuhkan agar aman menyelam dan memotret di bawah gelombang ini,” katanya. Namun kemudian, “keanekaragaman hayati bawah laut mengungkap diri mereka sendiri.” BERSELANCAR DAN MELEWATI RUMPUT Di air: pengungjung menyewa taksi air lokal untuk melihat lebih dekat peselancar kawakan menunggang gelombang— serta penampakan lumbalumba dan, Agustus sampai Oktober, paus bungkuk. Tidak jauh dari pasir hitam pantai, pengguna snorkel bisa mengeksplorasi rona terumbu. Di darat: jalur berpasir jauh ke meander aliran Tirahi Rivière melewati rumah-rumah bercat cerah ke lokasi bayangan pohon kelapa, tempat keluarga yang berpiknik dan peselancar memulai dayungan mereka menuju ombak yang pecah. JELAJAHI LEBIH JAUH Wisata berperahu membawa pelancong ke tempat terpencil Fenua Aihere dan Te Pari yang pantainya bersebelahan dengan Teahupoo. Di sini, pejalan menemukan air terjun yang jatuh ke laut, guagua yang berhubungan dengan legenda Polinesia, serta jalur yang mengarah ke petroglif kuno. Untuk membantu melindungi ekosistem dan mendorong populasi ikan, penduduk lokal menetapkan kira-kira tujuh setengah kilometer persegi zona laut di sekitar Teahupoo, yang berada di bawah rahui, larangan tradisional Polinesia untuk menangkap dan memanen ikan.
‘BERSELANCAR DI TEAHUPOO BAGAI MELAWAN DUA GERGASI, DENGAN GUNUNG DI SATU SISI DAN LAUTAN MEMECAH DI SISI LAIN.’ —Michel Bourez, peselancar olimpiade Tahiti