National Geographic Indonesia

LATAR BELAKANG

HUTAN TUA ADALAH WARISAN ALAM EROPA. KEBANYAKAN DILINDUNGI, TETAPI APAKAH MEREKA AMAN?

-

AKU TERTARIK PADA ketenangan dan keindahan alam yang masih alami. Berada di dalamnya meningkatk­an persepsiku dan menajamkan fokusku. Saat aku berkonsent­rasi pada sekitar, kesunyian batin memenuhi diriku dan membantuku menangkap rasa sebuah tempat. Ini terjadi ketika aku mengemas peralatan kameraku dan menjelajah ke dalam beberapa hutan tua Eropa untuk menyoroti lingkungan unik ini yang tetap utuh selama berabad-abad, meskipun ancaman dari gangguan manusia terus berulang.

Kunjungan sering kali menantang karena kondisi cuaca yang tidak menguntung­kan dan jarak yang harus aku tempuh ketika pergi berulang kali ke lokasi yang paling fotogenik. Namun kesenangan akan pengalaman selalu menang. Mendaki di luar jalur menembus hutan laurel yang berkabut di Madeira, aku diselimuti oleh pepohonan yang mungkin telah berusia 800 tahun dan batang pohonnya memberikan­ku perlindung­an ketika awan tiba-tiba menurunkan hujan lebat. Itu terasa seperti memasuki tempat suci.

Berkelana di hutan pinus skotlandia yang tak terjamah di Swedia bagian utara dan barisan hutan pegunungan di Norwegia bagian selatan, menghadiah­iku dengan sensasi kebebasan yang selalu kudapatkan di hutan rimba Skandinavi­a.

Termasuk Rusia, hanya sekitar 2 persen dari area hutan di Eropa yang merupakan hutan primer, atau tidak pernah dibalak, mencermink­an kekayaan hidup yang memesona yang pernah mengisi ekosistem hutan yang luas. Sebagian besar area itu sekarang dilindungi, tetapi populasi manusia terus tumbuh—dengan dampak yang merusak planet dan makhluk yang hidup di dalamnya—masa depan hutan-hutan ini jauh dari kepastian. Aku berharap bahwa mereka akan terus berdiri selama berabad-abad lagi.

 ?? ?? Di tempat ini di Pegunungan Carpathia di Rumania, barisan pohon ditandai dengan cemara norwegia, yang diukir di musim dingin oleh kekuatan angin dan salju.
Di tempat ini di Pegunungan Carpathia di Rumania, barisan pohon ditandai dengan cemara norwegia, yang diukir di musim dingin oleh kekuatan angin dan salju.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia