SEJARAH TEST DRIVE
Cikal bakal Hilux yakni pikap Stout. Kemudian berkembang dan di Amerika bernama Tacoma. Setelah itu masuk Indonesia dengan nama Hilux. Nama ini juga dipakai oleh beberapa negara lain selain Indonesia. Saat masuk resmi ke Indonesia awal 2009, menggunakan mesin 1KD-FTV berteknologi common-rail, turbo diesel.
Berkapasitas murni 2.982 cc (3.000 cc), mesin ini memiliki tenaga 163 dk/3.400 rpm. Cukup besar untuk konsumsi harian. Didukung torsi 343 Nm/1.400-3.200 rpm. Tampangnya yang kotak dengan air scoop di kap mesin semakin menunjukkan kegagahannya.
Memasuki 2012, Hilux mengalami peremajaan. Tak lagi menggunakan mesin 1KD berkapasitas 3.000 cc, tapi justru pakai 2KD-FTV yang kapasitasnya 2.500 cc. Wah lebih kecil, berarti lebih dong. Tenaga yang dihasilkan yakni 144 dk/3.400 rpm dengan torsi 341,6 Nm/1.600-2.800 rpm
Eits, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Kapasitas mesin diturunkan, tenaga dan torsi juga ikut sedikit menurun. Namun, terdapat teknologi lain sebagai kompensasinya, yakni penerapan nozzle turbo (Vnturbo), kata lain dari geometry turbo. Dengan turbo seperti ini, maka sudut buka bilah turbin bisa bervariasi, menjadikan power band mesin lebih luas. Efeknya, ‘tendangan' turbo terasa lebih lama dan menjaga mesin selalu mendapat tenaga serta torsi melimpah.
Menariknya, sekitar 2013, PT TAM mengeluarkan versi mewah dari Hilux yakni V. Kalau yang ini jelas lebih cocok di dalam kota.
Bagaimana tidak, karena sudah dilengkapi dengan transmisi otomatis serta beberapa pernik kemewahan lainnya. Seperti kontrol audio sudah bisa dilakukan dari lingkar kemudi. • toncil
Ruangan ini terbuka bagi pembaca yang ingin berkonsultasi lewat surat atau e-mail. Pertanyaan menyangkut teknis mobil atau motor. Setiap surat atau e-mail harus beralamat lengkap disertai kode pos.
Bagi yang suratnya dimuat, tersedia hadiah menarik dari OTOMOTIF.