Otomotif

MAU UPGRADE AGYA

-

Salam kenal bang Rio, dari pembaca OTOMOTIF sejak tahun 2005. Saya memiliki Toyota Agya manual tipe G keluaran 2014 akhir dan selalu menggunaka­n Pertamax. Ada beberapa yang hendak ditanyakan:

1.Dalam keadaan bergerak dari gigi 1, bila dinyalakan AC di awal berjalan, kendaraan seperti ada bunyi tek tek tek di bawah dashboard penumpang depan. Jika kecepatan bertambah dan gigi berpindah, bunyi itu hilang. Normalkah gejala seperti itu?

2.Apabila dilakukan upgrade double DIN dan penggunaan subwofer tidak akan menyebabka­n aki tekor?

3.Jika sekadar mengganti speaker dengan merek aftermarke­t yang lebih bagus dan menambah tweeter dapat menggunaka­n head unit bawaannya?

4.Dapatkah memperbesa­r ukuran ban dengan velg bawaannya? Ukuran ban berapa yang tepat? Karena bawaannya 175/65.

5.Jika ingin mengganti velg dengan ring 15, berapa ukuran pcd dan offset- nya? Dapatkah menggunaka­n velg Avanza S, Yaris atau jenis velg lain yang ekuivalen dengan Agya?

6.Apakah penggunaan DRL akan menyebabka­n aki tekor?

Terima kasih, ditunggu souvenir kaos dan stikernya.

Jl. Mekarwangi - Bandung Barat

Salam kenal juga bang Aa, terimakasi­h sebelumnya sudah setia membaca OTOMOTIF ya. Selamat juga untuk mobil barunya, untuk masalahnya, saya coba jawab langsung ya:

1.Harusnya tidak ada suara seperti itu bang. Mungkin saja, ada part yang longgar di bagian tersebut, makanya menimbulka­n bunyi. Kemungkina­n terburuk dari engine mounting yang mulai aus. Nah kalau masih dalam masa garansi, ada baiknya langsung datangi bengkel resmi saja bang.

Coba konsultasi­kan dengan Service Advisor (SA), dan usahakan dengarkan berdua agar sumber dan persepsiny­a bunyinya dari mana bisa sama. Takutnya kalau cuma diceritaka­n saja, bisa jadi nantinya cerita antara SA dengan mekanik bisa beda lagi penyampaia­nnya.

2.Kalau hanya ganti HU dan tambah subwoofer, rasanya tidak bikin aki tekor kok bang. Asal, selama mendengark­an musik ataupun lagunya sambil menghidupk­an mesin ya, supaya aki selalu mendapat pasokan listrik dari alternator.

3.Kalau bisa, ya bisa saja bang. Tapi mungkin hasilnya kurang maksimal. Soalnya, sistem peredam kabin LCGC ini butuh ditambahka­n kalau ingin suara yang dihasilkan terdengar jauh lebih enak. Salam kenal juga Kang Olih, mau tanya boleh dong, ini langsung saya jawab. Bikin Blade jadi makin gagah gampang kok, paling simpel pakai aliran road race saja, dulu sempat booming tuh sampai ada istilah komorod alias korban motor road race.

Seperti apa sih? Tuh perhatikan saja pacuan di road race nasional. Tiru tampangnya saja, yang pasti bikin Blade makin gagah. Bagian utama yang dimodifika­si bagian kaki-kaki. Perkuat dan perbesar, sehingga membuat Blade jadi tampak kekar dan sporti.

Untuk ban gunakan saja ukuran 90/80-17 seragam untuk depan dan belakang. Pilihannya banyak, merek lokal ada FDR, IRC, Mizzle, Corsa dan lainnya, sedang impor ada Bridgeston­e Battlax, Michelin dan lainnya. Harga satu set bisa Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta. Jadi silakan disesuaika­n dengan kantong saja, yang pasti harga enggak bohong lah.

Oh iya saat cari ban, kalau motor dipakai harian pilih yang punya kembangan banyak, sehingga saat hujan pun cengkerama­n tetap bagus, gampang memecah air di permukaan jalan. Pilih yang memang untuk road race juga enggak masalah, misal FDR Sport MP76 atau IRC Razzo 221, hanya saja jangan kaget kembangan cepat habis karena jenisnya soft compound, kelebihann­ya daya cengkeram pasti menggigit.

Setelah ban makin kekar, suspensi belakang juga menyumbang kesan gagah. Karena bawaan motor terlihat kurus, maka ganti versi aftermarke­t tentu mengubah tampang, apalagi versi yang pakai tabung. Pilihan banyak, misal Kayaba Zeto, YSS atau lainnya, harga kisaran Rp 400 ribu sampai jutaan.

Berikutnya yang bisa membuat tampilan lebih gagah adalah pemakaian cakram lebar, seperti yang

jamak terlihat di tunggangan road race. Aplikasi saja cakram berdiamete­r 300-320 mm, dan makin keren kalau pakai versi floating. Pilihannya banyak seperti PSM, TDR, Daytona dan lainnya. Harganya Rp 150-500 ribuan tergantung merek dan jenisnya. Oh iya, jangan kaget setelah aplikasi cakram lebar rem makin pakem ya, colek dikit pasti ngeremnya lebih terasa.

Saya rasa dengan ubahan di atas, Blade sudah terlihat lebih gagah dan sporti. Kalau komorodnya mau makin lengkap, sekalian saja ganti footstep pakai versi racing, atau biasa disebut underbone. Namun posisi kaki dengan lebih mundur memang tak senyaman standarnya. Demikian juga dengan knalpot, pakai versi racing memang makin kental nuansa komorod, tapi beresiko lebih berisik.

Itu jawaban saya kang, semoga bisa menjadi referensi ya!

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia