Otomotif

BORE-UP DIKIT, AKSELERASI NENDANG

-

Bingung mau upgrade besutan Honda Vario 150 ESP? Coba melipir ke bengkel Johny Holle Motor (JHM) di Jl. Karya Barat 2, Daan Mogot, Jakbar. Pasalnya, Julius Johny, empunya JHM, punya resep ringan buat skutik anyar tersebut.

“Ubahannya gak terlalu ekstrem seperti yang sudah-sudah, cukup mencomot seher dari Honda PCX 150 dan bermain di CVT. Meski begitu akselerasi terasa lebih nendang, seperti di besutan Buyung yang sudah di- upgrade,” papar Om Jhon, sapaan owner JHM.

Tunggangan milik Buyung ini power- nya jadi 12,9 dk pada 7.900 rpm dan torsi 11,8 Nm di 7.700 rpm saat diuji di atas Dynomite milik Ultra Speed Racing (USR) di Jl. Panjang, Jakbar. Sedang tenaga standar pabrikan hanya 8,7 dk pada 8.600 rpm dan torsi 8,2 Nm di 6.500 rpm. Sehingga perbedaan power sebanyak 4,2 dk dan torsi 3,6 Nm. Wew!

“Memang tarikan bawah terasa naik cepat, tapi masuk di tengah ngedrop dan naik lagi di 80 kpj ke atas. Itu bisa disebabkan karena setingan roller atau per CVT yang belum pas,” koreksi Umar, operator USR. Penasaran detailnya, nih! • Teguh

Tanpa Piggyback

Yang belum pasang piggyback, harus menebus paket lengkap. Cara pasangnya mulai dengan mengganti tuas persneling dengan stick dan sensor. Kedua kabel dari sensor itu disambung ke modul DQ (Gbr.1). Penyambung­an dari modul DQ diparalel ke kabel koil. Kabel warna biru dan putih DQ ke koil bagian kanan, sisanya di koil kiri (Gbr.2). “Satu kabel hitam dari modul disambungk­an ke switch tuas kopling. Wiring hitam dan merah ke aki,” jelas Dirjo, kepala mekanik AR, seraya bilang sensitifit­as QS gak bisa diseting buat yang belum pasang piggyback.

Dengan Piggyback

Jika sudah pasang piggyback Power Commander V (PCV) hanya menebus stick dan sensornya aja, harganya Rp 2,75 juta. Cara instalasin­ya, gampang banget. Dua kabel dari sensor DQ di tuas persneling langsung dimasukkan ke pin 4 dan 5 yang ada pin (Gbr.3).

“Kalo sudah pasang PCV bisa di seting pakai laptop. Kinerja komponen itu dimulai dari 3.000 rpm ke atas, di bawah itu enggak bekerja,” tambah Dirjo.lalu buka aplikasi Power Commander V di laptop (Gbr.4). “Dari situ, bisa seting cepat lambatnya pindahnya gigi. Di R25 ini kita pakai Kill Mode; Kill Fuel and Ignition. Sedangkan setiap perpindaha­n gigi dibuat rata, yakni 65.000 msec. Angka semakin besar semakin cepat pindahnya, begitu juga sebaliknya,” jelasnya

BEDA TBN

Perbedaan mendasar oli bensin dan diesel menurut Eko Ricky Susanto, Passenger Car Manager, Retail Marketing Department PT Pertamina Lubricants ada pada angka TBN (Total Base Number).

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia