Otomotif

HARGA NEGO DI TEMPAT

Tersedia stok mobil mulai dari tahun 1960 sampai yang tahun muda

- Panca

Munir mulai berbisnis kampakan sejak tahun 1980. Waktu itu ia beroperasi di wilayah Cawang Atas, Jaktim. “Sekitar tahun 1997 pindah ke Parung, dan syukur pindah kesini tanah lebih luas bisa menampung mobil lebih banyak,” jelasnya di sebuah lapak di Lebak Wangi, Parung, Bogor.

Ia kemudian mengatakan bahwa baru setelah pindah ke Parung dirinya sadar bahwa mobil yang disebut rongsok itu punya nilai lebih. Itu kalau dijualnya ke konsumen yang memang butuh komponen mobil, bukannya ke pengepul besi tua.

Sebab satu unit mobil tua kalau dijual ‘eceran’ nilainya bisa lebih tinggi. Munir menyebut stoknya kala itu seperti Chevrolet Bel Air (versi 1955–1960), Chevrolet Impala, Buick 1950, sampai Ford Mustang. Tapi itu dulu, sekarang semua sudah berubah.

MOBIL ANTIK

Keadaan berubah karena mobil kategori antik stoknya sudah habis. Tetapi biar begitu lapak mobil rongsok di Jl. Raya Parung – Bogor semakin banyak. Karena para pedagang mobil rongsok beralih ke mobil tahun muda bekas kecelakaan, yang di dapat dari lelang asuransi.

“Karena mobil tua sudah habis jadi kita main mobil lelang asuransi bekas kecelakaan. Kalaupun ada mobil tua, kisaran tahun 1980–1990 ke atas. Harga yang kita jual cukup mahal karena beberapa aksesori barangnya cukup langka dan orisinal. Itu pun barangnya stok lama yang sengaja ditimbun oleh pedagang mobil rongsok,” jelas Ahmad Maulidi, Koordinato­r Pedagang mobil rongsok di Jl. Raya Jabon, Parung, Bogor.

Sebagai contoh yaitu spion orisinal Toyota Corolla tahun 1980-an, lalu gril Mercy Tiger, atau kemudi Toyota Kijang ‘Doyok’ yang orisinal, bodi Toyota Hardtop, dasbor Mitsubishi Eterna dan banyak lagi part yang bisa ditemui.

Soal harga diakuinya ‘gelap’, tergantung nego di tempat. Itu juga karena stoknya juga kini terbatas. Ditambah harga kulakannya juga semakin tinggi, sebab stok yang ada adalah barang sisa sejak tahun 1998 – 2000. Selain itu stok mobil lama atau biasa disebut retro menipis drastis lantaran serbuan pehobi mobil lawas.

Oleh karena itu untuk mempertaha­nkan lapak tetap ada.”kami menjual mobil baru hasil dari lelang asuransi bekas kecelakaan. Kita menjualnya per panel, misalkan per pintu, gril, lampu, kaki-kaki atau mesinnya saja,” jelas pria yang memimpin 20 pedagang mobil rongsok di wilayah Parung ini.

Untuk mobil keluaran baru sebelum mobil dipotong-potong dan dijual ke pengepul besi tua. Dipajang terlebih dahulu di depan lapak secara utuh sesuai kondisi. “Nanti pengunjung yang datang tinggal memilih mana barang yang masih bagus dan dibutuhkan. Kalau sepakat harga barang seperti lampu atau mesin kita copot dari mobilnya,” imbuh Maulidi.

Harga per panel seperti lampu belakang atau depan harganya sekitar Rp 100–350 ribu tergantung jenis mobil, lalu pintu per panel dijual berkisar Rp 400 ribu–rp 1,2 juta, sedangkan mesin mobil harganya antara Rp 2–5 juta. Harga yang ditawarkan tidak ada patokan, karena semakin pintar menawar dan sabar maka Anda akan mendapatka­n harga lebih miring..

“Lumayan jauh beda harganya per panel dengan di pasaran. Sudah gitu masih orisinal dan barangnya masih menempel di mobil. Kalau niat masih

bisa dijual kembali part- nya dan dapat untung lagi. Memang harus teliti membeli part kalau perlu harus ngolong mobil,” jelas Muhamad Rizal sedang berburu part Honda City.

Komponen yang yang sering dicari adalah Toyota Avanza, Kijang Innova, Yaris, Suzuki Ertiga, dan Honda Jazz. Nah, kalau sudah habis per panel dan hanya sisakan rangkanya saja, mobil dijual ke pengepul besi tua. ”Yang penting sudah balik modal mobil rongsok yang dibeli, setelah itu dipotong–potong. Harga besi tua satu kilogram berkisar Rp 3–4 ribu. Sedangkan harga mobil yang dilelang bekas kecelakaan ditebus Rp 15–20 juta,” ungkap Maulidi lagi.

Ayo..•

Maverick Viñales kembali mendulang angka di pentas Motogp ronde 3 di trek Termas de Rio Hondo. Hal itu mencatatka­n prestasi tersendiri bagi The Spaniard yang juga debutan Motogp tahun ini. Viñales tampil konsisten dengan mendapuk poin secara reguler di 3 seri belakangan. Tim Athina Forward Racing sukses memecahkan deadlock belum mendulang poin di Motogp Losail dan COTA. Di Termas de Rio Hondo, kedua pembalapny­a Loris Baz dan Stefan Bradl berhasil finish di posisi 14 dan 15 yang merupakan posisi buncit untuk mendulang poin. Pun begitu, hasil itu sebuah prestasi bagi tim dan juga pembalap. "Kuakui balapan yang berat. Apalagi tim dengan motor pabrikan begitu kencang. Akhirnya bisa finish mendulang angka dan seriseri berikutnya harus lebih konsisten agar bisa lebih baik dari tim open class lainnya. Aleix Espargaro yang sempat membuat kejutan dengan meraih posisi start kedua di Termas de Rio Hondo harus puas finish ke-9 di atas kuda besi Suzuki GSX-RR. Hasil yang wajar mengingat kuda besi berlogo S itu memang masih perlu pembenahan baik sektor tenaga mesin, guncangan saat menikung dan juga manajemen keausan ban. Jadi finish di urutan 10 besar memang akan menjadi langganan bagi Suzuki. "Namun lihat nanti di Sachsenrin­g, kupikir di trek itu Suzuki bisa memberikan kejutan," ujar Dirk Raudies, juara dunia GP 125 1993 asal Jerman. Hmm, kira-kira kejutan apa yang bakal ditunjukka­n Suzuki di Sachsenrin­g nanti? •

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia