Otomotif

JANGAN SAMPAI KEPANASAN

- Oct

Bau solar dari knalpot metromini yang masuk dalam kabin, bisa jadi akibat adanya kebocoran pada ventilasi di mobil. Atau bunyi seperti suara angin, yang bisa timbul akibat dari pemasangan aksesori talang air yang kurang pas.

Tapi hal-hal yang bikin kenyamanan penumpang di dalam kabin terganggu, bisa juga akibat dari adanya masalah pada karet yang ada di pintu maupun yang menempel di bodi. “Pada mobil jenis Toyota Kijang Innova misalnya, karet yang digunakan pada bagian pintu depan maupun tengah model balon,” kata Enan yang jadi Kepala Teknisi Astrido Toyota di Kebon Jeruk, Jakbar.

Soal umur pakai dari karet pintu itu, ada yang lama namun ada juga yang enggak terlalu lama. Untuk urusan yang satu ini, yang dimaksud umur pakai lama adalah lebih dari 5 tahun pemakaian.

Ada hal yang membuat performa karet mobil cepat menurun drastis alias kurang dari 5 tahun. Keseringan terlalu lama parkir di bawak terik matahari, bisa membuat performa karet pintu cepat menurun.

“Karet jadi keras dan tentunya jadi enggak elastis lagi. Kalau sudah seperti ini enggak hanya bau dari luar atau suara angin saja yang muncul. Juga dapat terdengat suara gesekan karet dengan besi, terutama saat mobil diajak menaklukka­n jalanan yang keriting,” kata pria berbadan gempal ini.

Selain itu, karet pintu juga sangat bisa rusak karena rutin tergesek. “Biasanya itu terjadi pada karet yang nempel pada bagian bodi. Tanpa sadar penumpang yang hendak duduk, menggesek karet yang ada di bodi. Kemunkinan besar hal itu bisa langsung bikin karet sobek,” tutur Enan.

Karet yang posisinya menempel di pintu, tentu lebih jarang rusak karena kelalaian pemiliknya. Posisinya yang membuat karet pintu jarang terjamah dari pada karet yang menempel di bodi.

Kalaupun sudah rusak dan harus ganti baru, harga karet yang dipintu dan bodi enggak sama. Ambil contoh untuk Kijang Innova, harga karet yang nempel di bodi Rp 190 ribu dan yang nempel di pintu depan Rp 140 ribu (pintu belakang Rp 130 ribu).

Selain ada di pintu depan dan tengah bagian kiri juga kanan, karet model balon tersebut juga ada pada bagian bagasi. Khusus di bagian ini, umur pakainya bisa lebih panjang dari pada bagian pintu.

Penyebabny­a sudah pasti, bahwa bagian bagasi rutinitas buka tutup atau keluar masuk penumpang maupun barang tidak sesering bagian pintu.

“Kalaupun karet yang adanya di bagian pintu atau bodi bagasi rusak, itu akibat dari insiden yang pernah dialami mobil tersebut. Sehingga posisi menempelny­a berubah dari bawaan pabrik,” jelas Winardi, Service Advisor PT Astra Internatio­nal Tbk-daihatsu Jakarta cabang Palmerah, Jaksel.

Dengan ukuran pelek yang 13-15 inci, maka ban yang biasa dipakai profilnya sampai 65. Kalau aliran reli tarmac, maka ban yang biasa dipakai untuk aspal bisa diaplikasi­kan.

Tapi kalau inginnya yang lebih menantang dengan memilih

maka kembangan ban yang dipilih lebih kasar.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia