Otomotif

Belajar dari Portugal SULITNYA SWASTA JALANKAN BALAPAN

- Iday

The Autódromo Internacio­nal do Algarve, sirkuit di dekat kota Portimao, Portugal bisa jadi contoh betapa perlunya pemerintah mensupport balap. Pasalnya, biaya yang dibutuhkan baik untuk membuat sirkuit maupun menyelengg­arakan balapan internasio­nal sangat besar dan sulit dipenuhi pihak swasta.

Sirkuit Portimao direncanak­an sejak 2002 namun baru dibuka 2008. Menghabisk­an dana Rp 2,8 triliun. Itupun setelah setelah kementeria­n ekonomi dan lingkungan di sana memberi support dengan harapan mendorong ekonomi warganya dengan menciptaka­n lapangan pekerjaan dan menarik wisatawan. Tanah seluas 324 hektar pun berhasil disulap menjadi sirkuit bertaraf internasio­nal meski mendapat pertentang­an partai politik.

Apa boleh buat, di 2013, Capital Venture, perusahaan milik pemerintah mengambil alih dari Parkalgar Serviços, perusahaan yang mengelola Portimao karena terlilit hutang besar. Parkalgar dipaksa menjual sirkuit ke perusahaan pemerintah karena hutang yang tak mampu dibayar, termasuk hutang 4 juta USD atau sekitar Rp 52 miliar kepada Formula One Group untuk penyelengg­araan GP2 2010. Hal ini menyerupai Estoril, sirkuit Portugal lainnya yang dikuasai pemerintah sepenuhnya pada 1998.

‘Cuma’ butuh renovasi, hal serupa tak perlu terjadi pada sirkuit Sentul. •

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia