Otomotif

INI TEMPAT SPESIAL

Satu wilayah harus dikunjungi…

-

Perjalanan OTOMOTIF kali ini dimulai dari ujung paling barat kepulauan Indonesia. Setelah terbang dari Bandara Soekarno-hatta, Jakarta dan tiba di Bandara Kualanamu, Medan memakan waktu dua jam. Hanya transit untuk kemudian berganti dengan pesawat ATR menuju Bandara Maimun Saleh, Sabang.

Bandara Maimun Saleh terletak di Pulau Weh Sabang, masuk kedalam wilayah provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Setibanya, OTOMOTIF langsung disambut dengan Tarian Preh Linto Baro yakni tarian khas Aceh, yang diperagaka­n lebih dari satu orang wanita untuk menyambut datangnya tamu dengan membawa sejumput daun sirih agar dimakan langsung dengan tamu yang telah disambutny­a.

Setelah tiba di Bandara Maimun Saleh, Sabang yang merupakan bekas lapangan terbang TNI Angkatan Laut (AL) dimasa lampau. Perjalanan dilanjutka­n menuju Balohan Bay menempuh jarak 7,8 kilometer sambil menikmati pemandanga­n laut biru selat Malaka yang dihiasi pegunungan indah.

Perut keronconga­n nih! Melipir dulu ke Surya Kencana, waktunya makan siang. Jaraknya tidak begitu jauh dari Balohan Bay, setelah melahap makanan seperti gulai ikan, udang tepung, sambel udang khas Aceh, dan segelas minuman yang terbuat dari serutan buah mentimun yang langsung melegakan tenggoroka­n disaat panasnya udara di Sabang. Cita rasanya, sulit buat digambarka­n. Semuanya padat rempah-rempah.

Langsung menuju titik Kilometer

Yuk, Sabang dengan menggunaka­n kapal melintasi jalur laut untuk samapi ke Banda Aceh.

Setelah tiba di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, OTOMOTIF langsung berkunjung ke Museum Tsunami yang hanya memakan waktu 15 menit dari pelabuhan. Museum Tsunami dirancang di atas lahan seluas 2.500 meter persegi sebagai simbol dari bencana yang terjadi 22 Desember 2014 silam, yang telah memakan banyak korban, dan dijadikan tempat pendidikan dalam pemahaman bencana alam, salah satunya saling berkaitan antara Tsunami dengan gempa bumi.

Dari museum, tujuan mengarah ke sejauh 231 kilometer dan memakan waktu 3 jam untuk sampai di Bireuen. Apalagi kalau untuk merasakan kopi Aceh dari dataran tinggi Gayo yang tenar akan rasa yang kuat. Kopi ini harus dicicipi oleh maniak kopi. Di tempat yang sama, juga tersedia Mie Aceh asli. Masih dengan cita rasa renmpah yang tajam.

Ah, jadi kepengen balik lagi.• Jeffry

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia