Otomotif

PANDUAN MODIF RALLY STYLE

-

Aliran modifikasi yang mengacu pada mobil rally, termasuk tak lekang oleh waktu. Dari era 1970-an, sampai sekarang masih saja ada yang menyulap tunggangan­ya jadi beraliran rally.

Awal berkembang­nya modifikasi bergaya reli pada mobil harian, ketika dibukanya kesempatan untuk mengikuti time rally. Mereka yang enggak punya kesempatan ikutan di jenjang reli yang lebih tinggi, akhirnya ikutan di kelas tersebut.

Dengan modal mobil harian, sudah bisa ikutan kelas tersebut. Selain itu, biasanya waktu pelaksaaan evennya hanya pada sabtu dan minggu saja.

Sempat booming di Tanah Air, ketika era 1996 ke atas. “Tepatnya saat gelaran reli dunia mampir ke Tanah Air, tepatnya di Medan,” kenang Amroe Wahyudi dari FK30 (Forum Komunitas Klub dan Komunitas Otomotif), pemilik Hyundai Getz yang dibuat gaya rally.

Selain modifikasi­nya yang mudah, tetap bisa dipakai harian jadi pertimbang­an untuk melakukan ubahan bergaya reli. “Tetap bisa dipakai harian, karena lampu utama, sein, spion dan lampu rem, harus tetap berfungsi sebagai mana mestinya standar bawaan mobil,” kata pria berkacamat­a itu.

Dengan postur yang terlihat jangkung, sudah pasti ubahan bergaya reli cocok untuk jalanan di Tanah Air. Di mana banyak ruas jalan yang bergelomba­ng atau bahkan berlubang cukup dalam.

Bagaimana soal ubahannya? Kalau ingin bergaya reli, enggak sampai berurusan dengan rombak bodi kok. Bahkan mesinnya saja, bisa tetap dibiarkan standar apa adanya.

Ini beberapa hal yang diubah ataupun dipasang, agar bisa bergaya rally. • oct

Ruangan ini terbuka bagi pembaca yang ingin berkonsult­asi lewat surat atau e-mail. Pertanyaan menyangkut teknis mobil atau motor. Setiap surat atau e-mail harus beralamat lengkap disertai kode pos.

Bagi yang suratnya dimuat, tersedia hadiah menarik dari OTOMOTIF.

PERFORMA

Pakai mesin ESP, paling beda tentu kala menyalakan mesin, enggak ada lagi suara bletak dari starter. Sekarang halus banget tanpa suara! Ini salah satu kelebihan dan kecanggiha­n ACG starter.

Dari mesin ESP pula bisa disematkan Idling Stop System (ISS). Ketika berhenti lebih dari 3 detik, maka mesin otomatis mati, dan jika gas kembali dibuka langsung menyala tanpa jeda. Eh iya jangan kaget saat mesin mati terasa ada goyangan tambahan, itu merupakan swing back, bagian dari ACG starter. ECM memposisik­an kruk as pada posisi piston di langkah buang sehingga saat mesin menyala kembali jadi ringan.

Mesin berkapasit­as murni 108,2 cc ini performany­a cukup baik di tarikan awal sampai menengah, tepatnya sampai 60 km/jam. Pakai Racelogic tercatat butuh waktu 7,1 detik saja. Untuk naik ke 80 km/jam terbilang lambat, apalagi ke 100 km/jam, sangat lama!

Di trek 1 km, top speed di spidometer maksimal 100 km/jam, sedang di Racelogic 96 km/jam, lebih tinggi dari klaim Honda yang hanya 91,6 km/jam. Untuk jarak 201 meter ditempuh dengan waktu 13,5 detik. Data lain simak di tabel ya.

 ??  ??
 ?? FOTO: OCTA ??
FOTO: OCTA

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia