Pertama di indonesia

Aulia Fahmi punya keinginan jadi yang pertama modifikasi Yamaha Aerox 155 VVA. “Pengen banget jadi pelopor modif Aerox pertama di Indonesia,” tutur Ami sapaan akrabnya.

“Mumpung masih baru dan beruntungnya saya mainnya di Dream Garage (DG), lengkap! Apa yang saya ingin langsung dibuatkan oleh DG,” ungkap pekerja di perusahaan toolkit Tekiro ini.

Karena mou jadi yang pertama, makanya pol-polan dan langsung bergerak cepat. Pertama, semua cover bodi model kulit jeruk dilapis dengan serat carbon, membuat tampilan Aerox ini jadi makin sporti. Sedang striping standar ‘R’ version dipertahankan.

Lanjut ke kaki-kaki, berkiblat ke Thailand look, pelek palang diganti ring 16 inci jari-jari. Meski pakai 16 inci, Ami enggak pakai ban cacing ya. Tetap sedikit lebar meski OTOMOTIF merasa tampilannya jadi kurang kekar. Padahal ban depan sudah pakai ukuran 80/90-16 dan belakang 90/90-16, bisa pakai yang lebih besar lagi nih!

Memasangnya enggak mudah, karena belum ada teromol yang langsung plek. “Akhirnya, teromol belakang pakai Honda Vario yang dicustom sisi luarnya agar bisa dipasang disc brake,” jelas Danny Satria, kepala bengkel DG.

Wah pasang disc brake? “Biar kaya NMAX, saya juga mesti ganti arm- nya pakai punya NMAX. Agar posisi sokbreker bisa sama kiri-kanan, lubang baut arm-nya ini dicoak sekitar 2-3 mm agar lebih maju, karena arm NMAX ini sedikit lebih panjang dibanding dengan Aerox,” tambah mekanik subur ini.

Ternyata enggak hanya upgrade pakai cakram saja, tapi piranti remnya juga diganti. “Ami tiba-tiba datang bawa master rem dan kaliper replika Brembo, katanya biar bergaya Thailook. Sebenarnya kita enggak merekomendasikan pakai barang replika, tapi ya sudah dia yang mau,” imbuhnya.

Finishing, biar performa sedikit naik, silencer berbahan carbon untuk moge 1.000 cc dipasang. Bunyinya adem dan klop dengan bodi gambotnya. Boleh juga! • Sigit

Pertama pakai ring 16 inci, pertama pasang cakram belakang dan pertama apalagi ya?