Tak sepenuhnya gratis
Punya mobil baru, tentu bukan hanya cicilan saja yang dipikirkan. Tapi juga sampai biaya servis berkala. Jangan sampai bisa beli lalu mengabaikan perawatannya. Ini juga berkaitan dengan pengeluaran anggaran setiap bulannya.
Seperti halnya, pertanyaan seorang rekan mengenai biaya servis berkala yang dibutuhkan selama 3 tahun. Dirinya, mengaku sedang mengincar sebuah LMPV sambil menakar biaya servis berkalanya. Nah, cocok nih, sambil mengincar, cari tahu juga biaya servisnya.
Meski saat ini sampai kilometer 100 ribu kilometer tidak dikenakan biaya, tapi untuk komponen tetap harus keluar dana. Jadi wajar jika biaya servis berkala secara akumulatif ikut membebani keuangan. Apalagi mayoritas pembelian secara kredit. Nah, membantu memecahkan masalah, OTOMOTIF menyuguhkan simulasi biaya servis berkala berdasarkan survey ke dealer resmi. Yuks simak detailnya.• Harryt
Penjualan mobil periode Januari-juli 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 618.984 unit (Januari-juli 2017). Dibanding tahun lalu pada periode yang sama, sebesar 594.018 unit. Artinya ada peningkatan sebesar 4,17 persen.
Angka penjualan tersebut rupanya terdongkrak berkat segmen komersial yang mulai menggeliat. Yaitu permintaan kendaraan niaga pikap, truk dan bus yang mulai tumbuh signifikan. “Sektor infrastruktur, pertambangan, perkebunan dan jasa mulai membaik. Hal ini berdampak positif terhadap penjualan segmen komersial,” jelas Kukuh.
Dirinya juga optimis, sektor komersial bisa menggerakkan daya beli masyarakat untuk segmen kendaraan penumpang. “Berdasarkan indikasi enam bulan atau semester pertama tahun ini, memang sektor komersial punya andil cukup besar. Proyek-proyek yang digagas Pemerintah mulai memberikan dampak signifikan. Diharapkan bisa ikut mendongkrak daya beli konsumen untuk segmen mobil penumpang,” lanjut Kukuh. • Harryt