Otomotif

ADA Yang Hilang, ADA Yang datang

Edisiedisi 2003 XXVIIXXVII ii 27 september - 0301Oktobe­r-07juni2017­2017 r2017

-

Judul di atas tergambar jika kita melihat kehadiran bahan bakar baru yang sudah memiliki SPBU di jalan Cilangkap Raya, Jakarta Timur. Namanya memang asing di telinga dan malah mirip brand handphone. Yes, Vivo begitu namanya.

Dari mana asalnya nih? Iseng searching di mbah Google, memang tidak bakal menemukan bahan bakar merek Vivo di seluruh dunia. Nah loh, berarti brand lokal dong ya? Menurut sumber yang ditanyakan langsung ke SPBU Vivo, produknya itu adalah merek baru asal Swiss yang coba masuk pasar retail di Indonesia.

Ooww.. ternyata berasal dari perusahaan BBM besar di Swiss dengan merek Vitol. Kenapa jadi Vivo? Hingga tulisan ini dibuat, manajemen SPBU Vivo yang dikelola oleh PT VIVO Energi SPBU Indonesia dan dibawah lisensi PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) ini belum dapat dikonfirma­si.

Namun begitu, kita perlu apresiasi kehadiran bahan bakar Vivo ini. Karena menjadi alternatif baru bagi pemilik kendaraan. Apalagi Vivo bakal menyediaka­n 3 jenis bahan bakar; oktan 88 (Revvo 88), Revvo 90 (oktan 90) dan Revvo 92 (oktan 92).

Selamat dan semoga bisa diterima oleh masyarakat Indonesia ya, jangan seperti bahan bakar asal negera tetangga yang tiba-tiba hengkang. Tak cuma satu-dua SPBU-NYA loh yang tutup sekitar tahun 2012 lalu, ada puluhan yang menyebar di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

BBM swasta yang masih hidup dan kelihatan SPBUnya, tinggal Shell, Total dan 1 produk atau brand lokal bernama AKR. Boleh kita kasih ajungan dua jempol nih...

Nah, bagaimana ‘rasa’ BBM Vivo di kendaraan, maaf belum resmi dipasarkan jadi kami belum bisa mengetesny­a. Harus menunggu hingga November! Pada intinya, adanya pasar terbuka di Indonesia menjadi peluang menggiurka­n bagi pemain baru di industri otomotif, termasuk penyedia bahan bakarnya.

Ayo siapa lagi? Biar ramai dan banyak pilihannya yes. • Pj

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia