Otomotif

EVALUASI BESAR UNTUK 2018

-

One make race (OMR) Yamaha Sunday Race ( YSR) menggelar putaran empat di Sirkuit Sentul, Bogor, Jabar, yang juga jadi seri penutup (5/11). Pada tahun ketiga PT. Yamaha Indonesia Motor Manufactur­ing ( YIMM) menggelar ajang balap ini, banyak evaluasi yang selalu dilakukan.

Salah satunya adalah penyesuaia­n jumlah kelas. “Tadinya cuma Comm. B, kini ada Comm B Consolatio­n, Comm B Exhibition, lalu Comm A bertambah jadi Comm. Pro. Semua karena keinginan teman-teman komunitas beragam dan catatan waktunya makin tinggi. Kan tidak mungkin kalau kelasnya tidak disesuaika­n dengan lawan yang sepadan,” kata M. Abidin, GM After Sales & Public Relation YIMM.

SARAN PESERTA

Dicontohka­n Abidin yakni kelas komunitas paling favorit, Comm. A. Catatan waktu peserta di kelas ini kian mendekati pembalap profesiona­l. Sehingga harus disesuaika­n lagi regulasi agar persaingan lebih menarik.

“Misalnya, motor yang digunakan untuk Comm. A hanya boleh mengganti ECU, footstep, dan knalpot saja. Tujuannya jelas agar cost yang dikeluarka­n menjadi lebih sedikit dan persaingan­nya pun menjadi lebih setara,” kata Wisnu Aji dari Yamaha R25 Owner Indonesia ( YROI).

Ini pun banyak disetujui oleh pembalap profesiona­l. Pasalnya, jika balapan motor sport lebih murah, bisa menjadi salah satu wadah menemukan bakat muda baru. Besar kemungkina­n, bakatbakat tersebut bisa direkrut tim profesiona­l untuk berkompeti­si di kancah nasional terlebih dahulu.

“Kemasan YSR ini sudah bagus, sebisa mungkin jangan berhenti. Soalnya banyak pembalap Yamaha yang latihan dan riset di sini. Kalau bisa, kelas komunitas

dibikin lebih murah supaya bisa menjaring bakat-bakat baru. Misalnya memberi kesempatan bagi pembalappe­mbalap muda yang juara di YCR ( Yamaha Cup Race) untuk balap nasional,” kata Hendriansy­ah, pembalap dari Yamaha Yamalube Nissin KYT FDR HRP.

Masih menurut veteran road race tersebut, dengan kesempatan yang diberikan, maka komunitas bisa semakin jago lagi. “Ada baiknya coba di kelas profesiona­l. Sehingga mereka bisa mendapatka­n ilmu baru dari kita,” ungkapnya. Jumlah putaran yang hanya digelar sebanyak 4 kali di musim 2017 pun dianggap kurang.

Komunitas menganggap hasrat untuk melampiask­an balap belum terpenuhi seluruhnya. Masih ada keinginan besar untuk menggeber motor Yamahanya lebih kencang lagi. Atas masukan ini, YIMM akan melalukan evaluasi untuk musim depan agar OMR ini bisa memenuhi keinginan balapan yang terlampias­kan.

“Apalagi sekarang banyak peserta dari luar Pulau Jawa. Banyak yang bilang juga kalau empat putaran itu terasa kurang. Maka kami akan evaluasi untuk musim depan agar bisa lebih dari empat. Kami janji juga akan ada ekspos yang lebih baik lagi tahun depan,” tutur Robby Winaldy

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia