atasi MIKA Lampu Berembun
Kembali heboh masalah mika lampu berembun di mobil baru
Baru-baru ini di salah satu grup komunitas dan pecinta Wuling Confero di facebook, ada anggotanya yang curhat soal mika foglamp Wuling Confero S 1.5L miliknya berembun setelah mobil dipakai hujan-hujanan.
“Berembun… Yang lain gini juga kah? Atau memang ini normal? Sudah 24 jam lebih dari hujan terakhir kemarin siang,” posting akun bernama Andhika Permana, sembari memperlihatkan foto-foto foglamp Confero S 1.5L miliknya yang tampak berembun.
Kontan saja postingan Andhika disambut komen dari beberapa anggota komunitas tersebut. “Punya saya malah headlampnya om yang berembun,” sebut akun bernama Solehan Siswanto. Ada juga yang menyarankan untuk segera melaporkan masalah tersebut ke bengkel resmi terdekat, agar bisa diatasi.
Ketika masalah ini OTOMOTIF tanyakan langsung ke pihak Wuling, “Memang sempat dengar keluhan ini. Tapi soal penyebabnya apa, mesti dicek dulu. Karena ada beberapa hal yang bisa menyebabkan mika lampu berembun,” bilang Kusumanendra Triyudhanto, selaku After-sales Operation Manager PT. SGMW Motor Indonesia saat bertemu OTOMOTIF di bengkel resmi Wuling Depok, Jawa barat.
Sebenarnya masalah mika lampu berembun ini, baik di foglamp maupun headlamp, juga kerap terjadi di mobil lain. Seperti dialami salah satu kru OTOMOTIF di Suzuki Ertiga keluaran 2013. Nah, mengenai apa saja yang bisa menyebabkan mika lampu tersebut berembun, kami coba menanyakan ke beberapa pakar lampu.
Menurut Hari dari gerai limbahan bodypart Syifa Jaya di BSD Otopart, Tangerang, penyebab lampu berembun ada beberapa hal. “Kalau lampu belum pernah dibongkar atau mungkin sekadar ganti bohlamnya saja, bisa jadi karet tutup bohlamnya kurang rapat atau ada sobek. Bisa juga ada keretakan di mika lampunya atau rumah lampunya jadi tidak kedap,” bilang Hari.
Periksa juga lubang pembuangan hawa panasnya. Mungkin saja tertutup sesuatu, sehingga membuat embun tak bisa keluar bareng hawa panas yang dipancarkan lampu.
Namun kalau pernah dibongkar, “Bisa jadi penyebabnya dari sealant yang kurang bagus atau kurang rata. Sehigga ada hawa atau air dari luar masuk, akhirnya menimbulkan embun bahkan genangan air di dalam rumah lampu,” ujar Ananta, dari gerai modifikasi lampu Avantgarde di kawasan Gading Serpong, Tangsel. Kalau begini, harus dibongkar lagi dan di sealant ulang sampai tidak ada kebocoran lagi.
“Biasanya sih sealant bawaan pabrik lebih bagus.namun terkadang karena faktor usia, sealantnya jadi kering dan lama-lama membuat kekedapan pun berkurang, akhirnya jadi embun,” ucap Limarga, marketing CV. Sampurna Part Niaga selaku pemegang merek lampu Autovision di Indonesia.
Jadi sebaiknya kalau timbul masalah seperti diatas, bawa saja lampu mobil Anda ke gerai reparasi lampu, yang berpengalaman memperbaiki atau memodifikasi lampu mobil seperti Syifa Jaya atau Avantgarde. Aman!
Minor change dilakukan Nissan di tahun 2011. Tak ada perubahan berarti di bagian eksterior. Hanya desain radiator gril, lampu belakang serta model pelek.
Perubahan terdapat pada fitur interior seperti perangkat audio. Head unit 2 DIN untuk tipe 2.0 Mt/autech, dan 2.0 Cvt/autech. Tipe 2.5 St/autech dibekali DVD layar sentuh, termasuk juga yang 2.5XT yang ditambah dengan aplikasi TV tuner.
Ada pula fitur intelligent key yang tersedia pada tipe 2.0 Cvt/autech, 2.5 St/autech, dan 2.5 XT yang memudahkan akses masuk, mengunci pintu, dan membuka bagasi hanya dengan satu sentuhan pada handel pintu.
OTOMOTIF saat 2011, melakukan pengetesan terhadap X-trail 2.0 X-tronic CVT. Tak banyak berubah dibandingkan versi sebelum minor change. Pada akselerasi 0-100 km/jam masih bermain di angka 12,4 detik. Akselerasi pertengahan 40-80 km/jam ditempuh dalam waktu 4,9 detik.
Pun begitu untuk konsumsi bahan bakarnya. Menggunakan bensin RON 92, pengetesan di dalam kota menunjukkan angka 8 km/liter. Sedangkan di kecepatan konstan 100 km/jam (sekitar 2.000 rpm) menghasilkan konsumsi 12,19 km/liter. Dan luar kota meminum bensin 10,69 km/liter.