Otomotif

wsbk. Jonathan rea ukir Banyak prestasi

-

Putaran terakhir World Superbike ( WSBK) di sirkuit Losail, Qatar (4-5/11) menorehkan sejarah baru. Dari mulai jumlah point terbanyak dalam satu musim, sampai juara dunia beruntun terbanyak dalam sejarah WSBK. Semua itu, ditorehkan Jonathan Rea dari Kawasaki Racing Team.

Selama musim 2017, Rea memperoleh 556 point dan mematahkan jumlah point terbanyak semusim sebelumnya yang dipegang Colin Edward pada 2002 silam. Lalu gelar juara dunianya yang ketiga juga menjadi sebuah catatan baru bagi WSBK.

DOMINASI KAWASAKI

Hanya ada dua nama yang memegang tiga gelar juara dunia selama ini, Jonathan Rea dan Troy Bayliss. Namun, Rea yang pertama kali tiga tahun beruntun juara dunia (2015-2017). Ternyata ini sudah menjadi target awal pembalap asal Inggris tersebut.

“Bayliss adalah idola bagi saya, menyamai pencapaian­nya adalah pencapaian pribadi. Makanya saya sudah fokus sejak sesi latihan di akhir musim ini. Sebab saya tahu banyak pembalap yang sangat suka dengan Qatar dan membuat persaingan selalu lebih sengit di sini,” ulas pria 30 tahun tersebut.

Lalu sebagai rekor pribadi, Rea pun memiliki pencapaian yang mengesanka­n. Sebanyak 26 kali balapan dari 13 putaran semusim, ia mengantong­i 16 kemenangan. Dengan total 24 kali naik podium, bisa dibilang ia selalu menyelesai­kan balapan di 3 besar. Jika tidak podium pun, pasti karena ia kecelakaan dan memang tidak menyelesai­kan balapan.

Untuk bisa meraih kemenangan tersebut bukan hal yang mudah. Pasalnya, posisi start untuk balapan kedua berdasarka­n posisi finish di balapan pertama lalu dibalik. (Untuk grid balapan kedua, jika finish 1 maka start ke-9; jika finish 2 maka start ke8; jika finish 3 maka start ke-7, dst). “Apalagi perlawanan tahun ini bukan hanya dari duo Aruba.it Ducati (Chaz Davies dan Marco Melandri) tetapi juga dari pembalap Yamaha yang mulai mengalami peningkata­n. Saya dan Tom Sykes butuh usaha ekstra untuk tetap membawa Kawasaki di posisi terdepan,” kata Rea.

Kawasaki yang terlalu mendominas­i tiga tahun terakhir memang mencuri perhatian. Pasalnya, tim pabrikan ini terlalu digdaya dan terkesan membuat persaingan menjadi jenuh. Hal ini menuai tanggapan dari rival-rival tim pabrikan seperti Aruba.it Ducati dan PATA Yamaha WSBK Team.

“Tahun ini kami optimis bisa meraih mahkota ( juara dunia- red) namun mengunci peringkat 2 di klasemen akhir sudah menjadi pencapaian baru. Sebab saya bisa mengganggu dominasi Kawasaki musim ini. Sekarang saya dan tim akan menatap musim 2018 dengan tujuan yang sama dan harus benar-benar tercapai,” kata Chaz Davies.

Sementara itu, tanggapan pembalap PATA Yamaha WSBK Team, Alex Lowes yang merasakan dampak positif dari dominasi Kawasaki. “Karena mereka (Kawasaki) punya motor dan pembalap yang tangguh, saya jadi mencontoh gayanya. Mengejar motornya pun jadi masukan untuk tim mekanik dan membuat Yamaha YZF-R1 saya lebih bagus,” ujar Lowes yang berhasil meraih 4 kali podium tahun ini.

Kejayaan Kawasaki diimbangi langkah positif para rivalnya, membuat persaingan WSBK 2018 jadi lebih menarik. • DAB

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia