DELIVERY UNIT DAN TARGET PENJUALAN
Kedua LSUV tersebut mulai tersedia pada Januari 2018. Wajar saja, sebab terkait dengan urusan pajak yang perlu disesuaikan dengan tahun fiskal 2018. Salah satunya pajak BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) yang besarannya naik tiap tahun.
Atas dasar itu, delivery unit anyar akan mulai terlaksana dengan vehicle identification number (VIN) atau nomer rangka 2018. “Percuma juga kalau kami pakai VIN 2017. Kami ingin konsumen merasakan resale value lebih baik. Kalau pakai VIN 2017 harga jual kembalinya jatuh. VIN 2018 bisa bikin beda Rp 5-10 juta saat dijual lagi,” beber Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager Marketing TAM.
Selain itu, “Kita akan umumkan harganya pada Januari 2018. Saat ini kita masih menghitung besaran pajaknya. Kita baru akan delivery tahun depan, tapi kalau mau pesan sudah bisa mulai tahun ini,” ucap Amelia.
Mengenai target penjualan, Soerjo, panggilan akrab Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan berkat adanya model All New Rush, pihaknya optimis bisa mendongkrak angka penjualan. “Kami ingin meningkatkan penjualan menjadi 2.500 unit per bulan, dari rata-rata 1.7001.800 unit per bulan di tahun ini. Sebanyak 80 persen disumbang tipe TRD Sportivo,” sebut pria bertubuh jangkung ini.
Merujuk data penjualan (wholesales) segmen LSUV, yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Total pangsa pasar LSUV Januari-oktober 2017 sebesar 79.069 unit, turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 100.222 unit. Hingga tersisa 2 bulan di penghujung tahun ini, Honda HR-V 1.5 masih bertengger di posisi teratas dengan penjualan sebesar 28.468 unit. Disusul Toyota Rush sebanyak 17.888 unit, Honda BR-V 17.415 unit dan Daihatsu Terios 9.873 unit (detailnya lihat tabel penjualan LSUV). • Harryt