DIGGER W3 MADE IN INDONESIA!
Edisi 29 XXVII 29 November - 05 desember 2017
Setelah teasernya ditampilkan di Suryanation Motorland 2017 seri Denpasar, Bali dalam bentuk potongan-potongan part motor, akhirnya di putaran final yang digelar di Surabaya, selubung iconic bike hasil kolaborasi 3 builder diangkat.
Motor ini berbasis mesin HarleyDavidson Sportster 883 yang dicustom menjadi 3 silinder konfigurasi W3. Konsepnya sendiri beraliran Digger dengan ciri khas punya low backbone dan panjang, rake centang, dengan tangki bersegi.
Tiga builder yang berkolaborasi dalam tim ‘Majapahit’ ini ada, M. Yusuf Adib Mustofa dari Psycho Engine Purwokerto, Lulut Wahyudi dari Retro Classic Cycle Yogyakarta dan Kaichiroh Kurosu dari Cherry’s Company yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Nah, tiga individu ini bertanggung jawab atas aspek yang berbeda di motor ini.
Yusuf yang sudah biasa membuat mesin ekstrem bertanggung jawab dalam membuat mesin 3 silinder ini. Dan karya ini merupakan mesin HD Sportster W3 pertama buatan Indonesia dan di luar Amerika!
Dalam pembuatannya, Yusuf menemui tantangan di sistem camshaft untuk mesin yang kini berkapasitas 1.324 cc ini. Aslinya Sportster memiliki 4 kem, dengan 3 silinder harusnya motor ini memiliki 6 kem. Namun, karena sudut silinder yang sempit, akhirnya dicoba menjadi 5 kem. Untuk kem nomor 4 atau kem ex silinder 2 juga ditugaskan mengangkat kem in silinder 3. Jadi yang satu ini seperti SOHC.
“Kita geser di tempat silinder yang buat valve lifter- nya. Kita geser sampai derajat yang pas untuk proses membukanya klep in di silinder paling depan,” terang Yusuf.
Sementara itu, dalam mendesain kampas kopling berbahan kevlar dan pernya dari CLD.
Efeknya torsi dan tenaga lebih mumpuni buat menanjak, “Cukup main gas tipis-tipis sudah gampang nanjak,” puas pemilik bengkel di Jl. Arteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Finishingnya penampilan sedikit diubah biar beda dengan CRF250 Rally lainnya. Angga mengubah livery pakai gaya tim Repsol Honda lawas, pengerjaan dipasrahkan ke Graphic Factory yang juga ada di kawasan Kebon Jeruk.
Dan hasilnya kini CRF250 ini bukan lagi seri Rally, tapi sebut saja CRF250 Camping! ! • Rangga
workshopnya
di Yogayakarta, sasis ini dikirim ke Jepang.
Menurut ketiganya, kesulitan dalam kolaborasi ini lebih ke waktu serta jarak antara Indonesia dan Jepang. Yusuf harus membuat mock- Mesin powerful up berbahan fiber agar Kurosu dapat menyesuaikan dengan frame buatan Lulut yang terlebih dahulu dikirim ke Jepang untuk dibuatkan bodi. Baru setelah itu dikirim balik ke Indonesia beserta bodi baru, dirakit dan dicat.
Hasilnya akhirnya gokil! Apalagi suara yang dihasilkan dari ketiga silindernya, blaaar! • Rangga klop dengan konsep Digger Buntut terkesan tanggung