Otomotif

BERSAMA XPANDER SEJAUH 200 KILOMETER

-

Puas mencoba Mitsubishi Xpander di Jakarta, akhirnya datang kesempatan untuk menempuh jarak yang lebih jauh. Perjalanan Jakarta-lampung (19/11) dengan total jarak 208,9 kilometer jadi pembuktian MPV terbaru dari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). OTOMOTIF mencobanya langsung.

Setelah kumpul, langsung melakukan perjalanan menuju pelabuhan penyebrang­an MerakBakau­heni. Dalam perjalanan ini jadi satu kesempatan untuk mencoba semua fitur yang ada secara maksimal.

BODY ROLL

Seperti adanya fitur berbagai tombol di lingkar kemudi, koneksi Bluetooth dengan head unit untuk melakukan panggilan telpon. Bahkan juga pengaturan spion secara elektrik. Pengendara cukup duduk dan fokus berkendara saja. Menghidupk­an mesin juga tak perlu putar kunci, karena sudah model tombol.

Dimensi Xpander dengan panjang 4.475 mm, lebar 1.750 mm, tinggi 1.700 mm, dan sumbu roda 2.775 mm, cukup lincah berakseler­asi di tol. Paling terasa, berkat electric power steering (EPS), membuat setir terasa ringan saat bermanuver.

Ujicoba sebenarnya mulai setelah Bakauheni menuju Kalianda dan Lampung. Jalan berkelok jadi ujicoba handling sekaligus tenaga Xpander. Melakukan kick down tanpa takut penumpang jadi mual karena keluarnya tenaga secara spontan. Tenaga yang disalurkan cukup halus, sehingga mobil meluncur dengan mulus.

Handling juga tergolong mudah. Dengan aplikasi electronic power steering (EPS) dan juga active stability control (ASC) membuat pengendali­an lebih mudah dan baik bahkan di tikungan tajam sekalipun. Enaknya lagi, mobil dengan ground clearance 205 milimeter ini tak ada gejala limbung ( body roll).

Dalam perjalanan, OTOMOTIF juga menemukan teknologi lain yang berguna. Yakni brake assist (BA) dan hill start assist (HSA). Teknologi ini berguna ketika berhenti di tanjakan. Saat akan maju lagi, dengan HSA tak ada gejala mundur dan mobil bisa aman bergerak. Sementara dengan BA, membuat pengereman setiap roda maksimal.

Sayangnya, untuk berkendara malam hari, lampu utama masih kurang terang. Bisa jadi karena posisinya yang di bawah. Berbeda dibanding mobil lain, yang posisinya agak atas.

Wah, jadi ‘pekerjaan rumah’ tim Mitsubishi nih. • F.yosi

Mengaspal di era 1960, produk ini memenuhi harapan sebuah mobil empat penumpang yang harganya terjangkau. Sekaligus menjadi kei car pertama kali yang dibuat Daihatsu. “Mobil berkapasit­as 356 cc ini, diminati oleh para ‘salary man’ atau karyawan berpenghas­ilan cukup,” bilang Amin.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia