Otomotif

HASIL PENJUALAN 2017, IMPRESIF!

- ∫ Harryt

Sepanjang 2017, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim berhasil menorehkan penjualan yang impresif. Kinerja ini mampu melampaui kinerja industri otomotif terutama mobil, baik sisi penjualan domestik maupun ekspor. Sepanjang 2017, penjualan Suzuki secara wholesales (pabrik ke dealer) melonjak hingga 20% menjadi 111.660 unit dibandingk­an tahun sebelumnya yang hanya 92.950 unit.

Pencapaian ini membuat PT SIS membukukan kenaikan signifikan dibandingk­an penjualan wholesales mobil nasional yang hanya tumbuh 1,6 % sebesar 1.079.308 unit pada tahun ini. Dengan hasil ini, pangsa pasar wholesales Suzuki pun meningkat dari 8,75% menjadi 10,35%.

Tak hanya penjualan wholesales, ritel Suzuki juga tumbuh 9,5% menjadi 107.185 unit dari tahun sebelumnya 97.872 unit. Hasil yang baik mengingat penjualan mobil secara ritel nasional turun 0,4% menjadi 1.069.394 unit dari tahun lalu. Pencapaian ini membuat PT SIS membukukan kenaikan penjualan di tengah pelemahan pasar ritel mobil nasional, yaitu pangsa pasar yang naik dari 9,1% pada 2016 menjadi 10,02%.

“Hasil yang baik ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh bagian Suzuki Indonesia dan juga respon positif masyarakat Indonesia setelah peluncuran beberapa model baru. Seperti peluncuran Ignis, Baleno dan New SX4 S-cross, dominasi di segmen low pick up melalui peluncuran Suzuki Carry New Pick Up, serta peluncuran low multipurpo­se vehicle (LMPV) Suzuki Ertiga Diesel Hybrid. Hasil ini juga didukung tumbuhnya penjualan Suzuki Ertiga di tengah persaingan pasar yang kian ketat,” ujar Setiawan Surya, 4W Deputy Managing Director PT. SIS dalam acara Suzuki Media Gathering 2018 di Empirica SCBD (7/3).

Kinerja ekspor Ciamik

Suzuki juga berhasil meraih torehan positif di ekspor. Totalnya naik 44% menjadi 63.568 unit dari 44.125 unit. Ekspor terdiri dari mobil utuh ( completely built up/ CBU) dan terurai ( Completely Knock DOWN/CKD). Ekspor CBU melejit sebesar 24,6% menjadi 28.504 unit pada 2017, dibandingk­an dengan 2016 yang hanya sebanyak 22.861 unit.

Sedangkan ekspor dalam bentuk CKD juga naik tajam, sebesar 65% menjadi 35.064 unit dari 21.264 unit. Suzuki APV jadi yang terbanyak diekspor, yakni 16.308 unit. Meski begitu, Ertiga mencetak ekspor tertinggi hingga 95% menjadi 12.196 unit tahun lalu dari sebelumnya 6.258 unit.

Lonjakan volume membuat nilai ekspor Suzuki Indonesia menyentuh level tertinggi dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar Rp 5,2 triliun pada 2017, naik 33 % dari 2016.

Komposisi masing-masing, total ekspor CBU mencapai Rp 2,9 triliun, CKD Rp 1,8 triliun, dan komponen Rp 500 miliar.

Ekspor Suzuki menyasar ke 56 negara, sementara itu ekspor suku cadang sepanjang 2017, pertumbuha­n secara total menyentuh 7,1% sebanyak 95.490 pieces dibanding tahun lalu yang hanya 89.187. Sebanyak 91 distributo­r Suzuki global menjadi tujuan ekspor suku cadang yang mencakup 78 negara.

Torehan SUZUKI r2

Divisi R2 (Roda 2) PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga mengklaim menorehkan angka positif sepanjang 2017. Saat pasar roda dua secara nasional turun 0,8%, Suzuki berhasil mencetak pertumbuha­n penjualan tertinggi sebesar 27%. Torehan penjualan wholesales tercatat 72.191 unit dengan pangsa pasar 1,2% dibandingk­an tahun sebelumnya sebesar 56.284 unit.

Lonjakan tersebut merupakan andil model baru, terutama GSX-R150 dan GSX-S150. Keduanya menjadi penyumbang terbesar penjualan motor Suzuki tahun lalu. Selain GSX Series, Suzuki juga kembali memproduks­i dan meluncurka­n Suzuki New Smash FI dan Suzuki Nex, sehingga total line up menjadi enam tipe.

“Pada 2017, merupakan tahun kebangkita­n bagi kami. Hal ini tidak terlepas dari kepercayaa­n konsumen setia Suzuki atas produk baru Suzuki. Banyak prestasi yang telah kami capai seperti peluncuran sports bike GSX-R150 yang mampu menarik minta anak muda di perkotaan sehingga berkontrib­usi pada penjualan di wilayah Jabodetabe­k yang melompat dari 29,2 % menjadi 36,6 %,” ungkap Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Department Head PT. SIS.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memiliki suku cadang genuine yang dirakit lokal. “Bukan layer kedua. Spare part- nya tetap genuine, tapi diproduksi lokal. Jadi namanya Isuzu Astra Domestic Genuine (IAGD). Jadi kalau spare part genuine dari Jepang itu kan dibuat untuk banyak negara. Sehingga secara spesifikas­inya untuk negara empat musim. Tahan untuk cuaca ekstrem seperti musim dingin. Sedangkan spesifikas­i itu tidak terlalu cocok untuk Indonesia,” jelas Puti Annisa Moeloek, Marketing Communicat­ion Department Head, PT IAMI.

Atas dasar itu, Isuzu Indonesia membuat yang genuine dengan versi lokal dengan tetap garansi resmi. Harganya bagaimana? “Pasti lebih terjangkau. Karena produksi lokal dan spek pun tidak over. Garansi sama dengan genuine. Usia pakai sih relatif sama tergantung pemakaian,” lanjut Annisa, seraya menyebut saat ini telah ada 802 parts number IAGD dengan garansi resmi enam bulan.

IAGD mencakup tak hanya untuk mobil niaga tapi juga mobil penumpang Isuzu. “IADG sangat membantu konsumen terutama buat armada fleet. Selain dijual di bengkel resmi Isuzu, IAGD juga dijual di sentra onderdil yang telah menjadi rekanan part shop Isuzu,” tutur Alung, Kepala Cabang dealer resmi Isuzu, Armada Auto Tara (AAT), di Kebon Jeruk, Jakbar.

Potensi pasar suku cadang yang besar juga menjadi latar belakang Isuzu merilis IAGD. “Di dealer kami, target penjualan spare part sebesar Rp 1,2 miliar setahun. Itu masih terbilang kecil, karena kita selalu melampaui 20 persen dari target. Belum lagi pangsa pasar di luar jaringan dealer, yang lebih besar lagi,” beber Alung.

Kualitas menjadi jaminan yang tak bisa ditawar. “Dibanding pakai produk KW ataupun aspal, jelas IAGD lebih berkualita­s. Misalnya filter solar produk KW, material kertasnya mudah terurai dan berdampak pada tersumbatn­ya pompa solar. Material IAGD digaransi sesuai spesifikas­i yang dibutuhkan Isuzu. IAGD memiliki part number berkepala I6, selain angka tersebut masuk kategori Isuzu Genuine Parts (IGP),” bilang Muchlis Jafar, Kepala Bengkel Resmi Isuzu AAT, Kebon Jeruk Jakbar.

WulingPend­atang baru di pasar mobil sejuta umat, Wuling Confero telah menandatan­gani pesanan 150 unit untuk armada taksi Express. “Untuk yang sudah diproses saat ini, Express: 150-an unit. Kemudian ada lagi perusahaan taksi di Palembang: 27 unit,” urai Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors.

Lebih lanjut, Dian mengungkap bahwa spesifikas­i Confero yang digunakan buat taksi merupakan tipe standar, atau varian paling bawah. “Untuk spek, yang sudah diproses masih pakai spek Confero tipe standar. Kedepannya bisa jadi ada sedikit adjustment tapi semua masih dalam tahap pembicaraa­n,” imbuh Dian.

Penyesuaia­n ini dilakukan karena memang ada beberapa fitur yang tak efisien diterapkan pada armada taksi. Lalu apa saja fitur yang disesuaika­n. “Enggak banyak sih, yang diambil untuk taksi sih kebanyakan yang tipe standar. Secara feature safety dan lain-lain sih kita enggak ubah ya,” jawab wanita murah senyum ini. • Harryt

 ??  ?? foto: rizky Suku cadang IADG tersedia untuk kendaraan komersial dan penumpang
foto: rizky Suku cadang IADG tersedia untuk kendaraan komersial dan penumpang
 ??  ?? FOTO : F. YOSI
FOTO : F. YOSI
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia