Performa Lebih Penting

Beda dengan Firdaus, selera Iwan lebih ke arah sleeper. “Awalnya mobil ini sempat dimodifikasi dengan pelek besar dan full audio, tapi lama-lama bosan juga. Akhirnya coba main mesin,” ujar Iwan.

Tak tanggung-tanggung, mesin 3S-GTE keluarga Toyota yang terkenal bertenaga langsung dipilih, “Karena tidak usah mengubah dudukan karena basic bloknya sama,” jelas pemukim di Depok ini. Memang benar, karena mesin Corona berkode 3S-FE, jadi dudukan sama.

Namun karena intercooler- nya model top mount, “Kap mesin harus pakai kap Caldina ST215 yang ada air scoop- nya buat menyalurkan udara dari luar,” ucap pria 40 tahun ini.

Kepalang tanggung, sekalian pasang bumper depan, side skirt, rear skirt punya Caldina Facelift. Lalu head lamp Morette dan gril Caldina juga ikut dipasang. Sementara di interior cuma pasang spidometer digital seperti Firdaus.

Mesinnya kencang dong? “Pernah coba tes sampai mentok di 200 kpj, kondisi mesin standar ya,” tutur pemilik bengkel Mahkota Motor di Depok ini.

Seorang Hafiz Rifanda Yozarno dengan akun Instagram @hafizyozarno tertarik bikin karya

digimods- nya Toyota Yaris yang baru saja berganti wajah. Sebenarnya konsepnya simpel. Pelajar 15 tahun asal Bandung ini terinspirasi dari stiker bodi Yaris GRMN bikinan Gazoo Racing Jepang. Yaris GRMN sejatinya berbeda bentuk bodi dengan Yaris yang dijual di Indonesia, walaupun dengan nama yang sama.

Salah satu ciri khas ala Yaris GRMN adalah livery paduan warna hitam dan merah yang menempel di kap mesin dekat head lamp, serta bagian bodi samping. Sederhana saja desainnya, tapi menarik.

Selain memberi stiker di bodi dan memberi warna hitam di bagian atap, Hafiz juga mengganti pelek standar mobil dengan pelek model Work Meister, yang ketinggian bodinya juga seakan disunat.

Selain penambahan stiker dan pelek, Hafiz malah menghilangkan bagian garnish fog lamp. Ia rasa, “Modelnya kurang pas, jadi saya buat yang lebih simpel,” katanya.

Hasilnya keren juga ya, bisa nih buat inspirasi. • Rendy