Otomotif

KENYAMANAN KABIN

-

Tak hanya betabur fitur canggih. Sisi kenyamanan juga ditingkatk­an. Salah satunya dengan meningkatk­an kesenyapan kabin. Tingkat noise, vibration (dari mesin maupun jalan) dan harshness, kami rasakan termasuk sangat kecil. Jauh lebih senyap dibanding Datsun Go+ Panca.

Untuk menguji kekedapan kabin tersebut, Cross kami ajak berlari di jalan beton. Bunyi gemuruh dan getaran dari ban saat menginjak jalan beton, memang tak banyak masuk ke dalam kabin, hanya suara sewajarnya saja.

Begitu pula saat diajak cruising singkat di kecepatan 100 km/ jam. Biasanya kalau mobil dengan peredaman kabin yang seadanya, suara ban dan angin dari luar mulai terdengan berisik di kabin. Namun itu tidak terjadi pada Cross.

Tokoh senior gokart Indonesia, Irawan Soepardjo atau yang dikenal dengan nama Iwan Semut Ireng ini memang sudah melanglang buana di kancah gokart. Banyak pembalap muda yang dibina, hingga menjadi pembalap sukses olehnya.

Pada 2007, ia divonis mengidap kanker pankreas. Karier pemilik tim Semut Ireng Kart Team sempat terhenti pada awal 2010. Ia tidak menyerah dan tetap berkiprah di ajang balap yang sudah membesarka­nnya itu.

“Sekarang saya kalau dibilang sembuh total, ya belum juga. Hanya saja kondisi saya sudah jauh lebih baik dibandingk­an 10 tahun lalu ketika divonis terserang kanker. Sudah beberapa tahun terakhir ini, saya tidak mengkonsum­si obatobatan kimia, hanya obat herbal dan gaya hidup sehat,” kata pria yang akrab disapa Om Iwan itu.

Beberapa pantangan seperti makan daging sapi kini sudah dijauhi olehnya. Makan sayur-sayur hijau kini menjadi menu utamanya. Ia juga diminta pola hidup sehat dengan selalu berolahrag­a dan menjauhi polusi. Loh, kan di balapan gokart banyak polusi dari mesin-mesin gokart?

“Kalau tidak balapan, saya malah pusing, hahaha,” selorohnya. Bagi pria berusia 65 tahun ini, pola hidup sehat bukan hanya dari gaya hidup saja, melainkan dari pola pikir. Bertemu temanteman di kancah gokart bisa menyegarka­n pikirannya kembali.

“Terlebih jika mengajar pembalap-pembalap muda yang masih berusia 7-10 tahun. Wah itu dari subuh saya sudah bangun, sudah olahraga sama nyiram tanaman. Langsung deh menuju sirkuit untuk latihan, itu bisa bikin saya lupa sama penyakit,” ulas mantan rival Sinyo Haryanto tersebut.

Selain sebagai mentor, ia juga menjadikan dirinya sebagai teman curhat bagi pembalappe­mbalap belianya tersebut. Baginya, anak-anak masih ingin bermain dibandingk­an kompetisi serius, sehingga jangan diperlakuk­an galak saat ia berbuat kesalahan saat di lintasan. • DAB

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia