BANTINGAN & HANDLING
Hal lain yang membuat OTOMOTIF lebih suka jadi penumpang di belakang saat naik Cortez, adalah peredaman sistem suspensinya yang jempolan. Di kelasnya, bisa dibilang bantingan suspensi Cortez tipe tertinggi ini paling nyamanan saat ini. Hal itu dibuktikan saat melewati jalan keriting, bergelombang hingga rusak yang kerap ditemui dalam perjalanan, guncangan yang kami rasakan terbilang minim.
Bahkan ketika melibas kontur jalan bergelombang pada kecepatan tinggi yang sempat kami temui di dalam menuju kota Surabaya, dan membuat mobil seperti ‘terbang’, kaki-kaki Cortez 1.8 L Lux+ I-AMT hanya mengayun sekali, setelah itu stabil kembali. Begitu pula ketika coba menanuver di kecepatan 100 km/jam di tikungan yang lumayan lebar, sama sekali tak terasa ada gejala body roll.
Mungkin saja semua kemampuan positif tersebut, berkat penerapan sistem suspensi Mcperson Strut dengan coil spring di bagian depan dan independent suspension dengan coil spring di kaki-kaki belakang yang konstruksinya tepat. Serta dukungan teknologi Electronic Stability Control (ESC) dengan Traction Control System (TCS), yang berfungsi menjaga laju kendaraan tetap stabil.
Oh iya, sensasi peredaman suspensi Cortez tipe L ini, mungkin akan berbeda pada Cortez tipe C. Pasalnya, suspensi belakang Cortez tipe C belum independent, hanya semi saja. Sayangnya, dalam acara media test drive ini, pihak Wuling tidak menyediakan unit yang tipe C. Jadi, OTOMOTIF belum bisa menggambarkan bagaimana bantingan suspensi dan handlingnya.