Trik Mencegah Mobil Terbakar
Seperti kata pepatah ”tak ada asap bila tak ada api”, begitu pula dengan beberapa kejadian mobil terbakar. Pastinya ada hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran tersebut. Nah, berikut ini trik-trik yang bisa Anda aplikasi guna mencegah terjadinya kebakaran pada mobil kesayangan.
• Perhatikan daya listrik yang dibutuhkan pada aksesori. Saat menggati bohlam pada headlamp atau fog lamp, hindari penggunaan daya listrik yang lebih besar dari standar mobil. Misal untuk bohlam headlamp standar berdaya 55/60 watt, usahakan gunakan bohlam dengan daya yang sama. Jika menggunakan daya lebih besar, maka berpotensi menimbulkan panas pada kabel yang dapat menyebabkan korsleting. • Jangan lupa untuk gunakan relay yang sesuai dengan daya aksesori kelistrikan yang akan dipasang. Fungsi
relay untuk mencegah kabel kelebihan muatan listrik, yang akan menyebabkan rawan terbakar atau terkelupas. • Cermati pemasangannya. Setiap aksesori kelistrikan, rangkaian pemasangannya harus melewati sekring. Sehingga jika terjadi korsleting, sekring akan memutuskan hubungan listrik agar mencegah terjadinya kebakaran. Pastikan spesifikasi
sekring sesuai dengan standar mobil. • Bila perlu aplikasi pengaman tambahan. ”Kalau pada instalasi kabel-kabel audio yang saya lakukan, kabel power- nya selalu saya bungkus pakai pembungkus khusus kabel yang tahan panas. Ini untuk mencegah bila lapisan luar kabelnya mengelupas karena panas, tidak langsung bersentuhan dengan ground bodi. Sehingga resiko korsleting bisa dihindari,” ucap Johny Candra, punggawa Mega Audio di kawasan Green Garden, Jakarta Barat. • Pemasangan rangkaian aksesori kelistrikan melewati mesin. ”Untuk foglamp, sebisa mengkin mengurut kabel pada bagian samping dalam fender atau kap mesin,” sahut Andri Suyana, mekanik Astrido Toyota Kalimalang, Jakarta Timur. Hal ini untuk menghindari hawa panas mesin yang berpotensi merusak kabel. • Kabel untuk aksesori yang direkomendasi memiliki ketebalan 0,6 - 1 mm. Tidak disarankan untuk menggunakan kabel dengan ketebalan lebih tipis. ”Untuk amannya, karena kabel yang tipis memiliki kemampuan melapisi kawat beraliran listrik rendah, sehingga mudah terbakar,” tambah Andri. • Gunakan sekring yang sesuai standar mobil. umumnya untuk kelistrikan mobil, menggunakan sekring berdaya 15 ampere. Jika sekring berdaya lebih besar, maka akan sekring tak mudah mati saat kabel kelistrikan sudah terbakar, akibat tahanan yang lebih besar. Sebaliknya, sekring yang terlalu kecil dayanya, rawan putus akibat tahanan yang terlalu kecil. • Terminal aki yang longgar bisa memicu terjadinya korsleting atau hubungan pendek dan akhirnya menimbulkan percikan api. “Dari percikan api tersebut kemudian membakar kabel, di mana pembungkusnya menggunakan material yang mudah terbakar, sehingga timbul api yang bisa membuat mobil terbakar,” tukas Arif. • Bagi mobil yang sudah berumur, ada baiknya cek slang bensin karena material karet dan serat logamnya gampang rapuh dan robek anda bisa ganti dengan yang baru. “Bisa juga mengecek kondisi selang saat mengganti saringan bahan bakar atau fuel pump,” tambah Andri. • Saat memby-pass (membuat rangkaian kelistrikan baru) kabel untuk aksesori kelistrikan, usahakan menggunakan selotip yang dibuat khusus untuk komponen kelitrikan, seperti yang biasa terdapat di toko aksesori mobil. Hal ini berguna agar selotip tak lekas terkelupas akibat guncangan atau panas saat aksesori kelistrikan mobil bekerja.