Otomotif

TEST DRIVE MAZDA CX-3 TOURING

MAZDA CX-3 TOURING

-

Pada Maret 2017 silam, tim OTOMOTIF memang sudah sempat sedikit mencicipi sensasi di balik kemudi Mazda CX-3 Touring. Yaitu saat media test drive yang diadakan PT. Eurokars Motor Indonesia, dengan rute Jakarta-bandung. Waktu itu kami terkesima dengan teknologi berkendara Safety Active yang dituangkan Mazda pada CX-3.

Rupanya itu hanya segelintir dari teknologi yang ada pada CX3. Dalam pengetesan kali ini pun terungkap deretan fitur canggih pada small SUV ini. Penasaran ada apa saja di dalam mobil yang dibandrol Rp. 391,8 juta on the road tersebut? Simak deh ulasan lengkapnya berikut ini! • Tim OTOMOTIF

PERFORMA

Sebelum membahas performa CX3, ada hal unik saat duduk di bangku pengemudi. Melihat ke lingkar setir, tampak ada garis kuning di bagian tengah. Yup, ini adalah centering stripe yang biasa ditemui pada setir mobil balap.

Dari sentuhan kecil tersebut, tampak Mazda ingin mengajak pengendara­nya punya sensasi mengendara­i mobil balap atau sport. Suasana tersebut pun diperkuat dengan desain meter cluster yang mengutamak­an visual putaran mesin (rpm) ketimbang indikator kecepatan.

Terbawa dengan aura sporty di kabin, kami pun mengajak mobil ini berkendara agresif. Melewati jalur menanjak dan turunan di daerah Puncak Dua, Bogor. Memang jalur ini tak jadi masalah buat mesin SKYACTIV-G 2.0T 4 cylinder DOHC 16 valve, kapasitas 2.000 cc.

Mesin ini menghasilk­an tenaga 149 dk pada 6.000 rpm dan puncak torsi 250 Nm pada 2.800 rpm. Dengan puncak torsi di putaran mesin rendah, membuat karakter mesin tidak boyo dari putaran bawah. Tanjakan tinggi atau butuh overtaking pun bisa dilibas dengan mudah.

Dari hasil data akselerasi, CX-3 ini berhasil tembus waktu 9,7 detik untuk 0-100 km/jam. Dengan bobot lebih berat 424 kg dan mesin lebih besar 200 cc dari Honda HR-V, CX-3 unggul 1,4 detik.

Semakin asik lagi waktu kita berkendara pakai mode Sport. Tinggal aktifkan switch yang ada di sebelah kanan tuas gigi, respon mesin dan transmisi pun berubah. Putaran mesin langsung dijaga pada putaran antara 2.800-3.000 rpm, di mana ini dekat dengan puncak torsi mesin.

Sedangkan perpindaha­n gigi pun jadi lebih lambat, menggunaka­n gigi serendah mungkin. Bahkan kalau mau lebih agresif lagi anda bisa memainkan gigi lewat paddle shift di balik setir. Oh iya, saat pakai mode Sport, transmisi sangat responsif untuk shift down saat injak pedal rem. Jadi, mode Sport selalu standby jaga engine brake saat melaju kencang.

KONSUMSI BBM

Teknologi mesin SKYACTIV yang diandalkan oleh Mazda terbukti handal dalam konsumis bahan bakar. Kami tidak menyangka, walaupun CX-3 Touring ini berbekal mesin 2.000 cc, tapi konsumisny­a bisa diadu dengan mesin 1.500 cc loh.

Dalam pengujian konsumsi bahan bakar dalam kotanya, SUV ini kami ajak jalan dari Jakarta Barat menuju Depok. Jalurnya masih cukup padat karena bergerak beberapa jam setelah jam pulang kantor. Dan sampai di Depok, CX-3 hanya meneguk satu liter untuk 13 kilometer. Konsumsiny­a masih lebih irit dari low SUV 5 seater berkapasit­as 1.500 cc!

Kalau buat luar kota dan mengemudi dengan cara eco drive, yang artinya tidak banyak akselerasi mendadak dan lebih banyak cruising, kami bisa menempuh 20,1 kilometer cukup dengan satu liter bahan bakar Pertamax. Irit bukan buat sosok small SUV?

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia