JENJANG TERBUKA BERAWAL DARI PEMULA
Adrian Septianto, Anjasara Wahyu, Demas Agil dan Herdiko Setyaputra jadi beberapa contoh peserta gymkhana yang mampu melaju ke event sekelas Asia. Para peslalom itu mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia Auto Gymkhana Competition (AAGC). Tentu hal tersebut tidak terjadi dalam jangka waktu pendek dan begitu saja.
Ada pengorbanan waktu dan juga kompetisi yang ketat pada setiap event yang diikuti. Seperti juga pada MLDSPOT Auto Gymkhana, Kejurnas gymkhana putaran 7 yang berlangsung di GOR Darjono, Purbalingga, Jateng (9/12). Pemula selalu menjadi kelas menarik karena merupakan tempat ‘berkumpul’nya bibit-bibit andal.
Beruntung Genta Auto & Sport sebagai penyelenggara selalu menghadirkan layout trek yang tricky dan menantang. Sehingga mampu mengasah skill para pemula.
“Oleh karena itu harus selalu latihan, tiap tahun kompetisi makin ketat. Kompetitor juga makin keras. Siap naik ke Seeded B tahun depan sebelum ke Seeded A,” cuap Anandyo Dwiki dari Pancadarma Racing yang jadi juara Nasional Pemula tahun ini.
Ekky, panggilannya merupakan adik dari Anjasara Wahyu. Dalam setiap latihan selalu mendapat arahan dari Anjas, panggilannya. Meski demikian, saat sudah di trek, Ekky harus berjuang sendiri untuk bisa punya hasil yang baik.
Selain porsi latihan, disarankan barengi juga dengan olahraga. Ini untuk menjaga stamina dan juga reflek saat di trek. Lari menjadi pilihan beberapa peserta senior, karena bisa mengatur nafas dengan baik. Bermanfaat ketika harus survey lintasan dan saat berlaga juga jadi tidak cepat tegang. “Contoh lainnya bisa dengan gym. Ini bisa membangun refleks ketika di area kun,” papar Demas Agil dari TTI TRD yang kampiun di kelas A seri Purbalingga tersebut.
Dirinya juga menambahkan jika latihan tidak boleh terpatok satu batasan saja. Soalnya perlu tolak ukur yang yang lebih tinggi biar pemula bisa bersaing dengan senior. • Hero