AKOMODASI
Secara dimensi, baik Ayla maupun Agya sama-sama punya dimensi (PXLXT) 3.660 mm x 1.660 mm x 1.520 mm, serta jarak wheelbase 2.450 mm. Sedangkan Brio Satya mengalami perubahan dibandingkan versi sebelumnya.
Desain baru buritan Brio Satya anyar ini, membuat jarak wheelbase- nya lebih panjang 60 mm dan panjang keseluruhannya bertambah 200 mm dari generasi sebelumnya. Ini bikin ruang kabin bertambah lega.
Memang bila dibandingkan Brio Satya versi sebelumnya, baik Ayla, Agya dan New Datsun Go masih lebih lega soal ruang kaki baris belakang. Namun setelah perubahan yang dilakukan Honda, kini ruang kaki ( legroom) maupun ruang kepala ( head room) All New Brio Satya ini jadi sedikit lebih lega dari rival-rivalnya.
Apalagi dengan tambahan fitur Electric Trunk Opener untuk mempermudah buka bagasi, membuat akses keluar-masuk barang pada Brio Satya terbaru ini jadi lebih mudah. Kapasitas bagasinya juga lebih luas 84 liter dari model sebelumnya, bisa untuk memuat stroller bayi. Begitu pula dengan New Datsun Go, itu lantaran bagasinya lebar dan dalam.
Body armour atau pelindung bodi pada mobil off-road, fungsinya sangat penting. Sebab, hantaman objek keras di trek off-road kayak batu, pohon, atau tebing, acap kali terjadi. Nah, salah satu panel yang bisa dimanfaatkan untuk body armour adalah bagian fender.
Menilik tunggangan ‘main tanah’ kebanyakan, yaitu menggunakan ban dengan offset keluar dari bodi yang cukup jauh, tak sedikit yang hampir setengah ban ada di luar bodi. Jadi, penambahan fender atau fender flare, lumrah terjadi. Kebetulan beberapa produsen aksesori off-road, mulai banyak yang memproduksi fender flare untuk mobil off-road dengan ubahan seperti ini.
Beberapa jenis fender juga sudah memiliki fungsi body armour, dengan jenis tube fenders. Namun jenis fender ini hanya banyak ditemui pada kendaraan jenis Jeep Wrangler JK. Nah, model fender sepert ini kemudian jadi inspirasi para off-roader dan builder untuk membuat fender serupa yang disesuaikan pada jenis kendaraannya.
“Membuat tube fender ini harus punya hitungan dan konstruksi yang benar. Karena selain bertugas jadi fender tambahan, juga untuk melindungi bodi agar tidak rusak saat membentur sesuatu,” ucap Bobby Febriansyah, punggawa Saungoprek 4x4 di daerah Serpong, Tanggerang.
“Pipa yang dibuat tidak perlu besar, karena tube fender ini tidak menerima impact langsung atau yang keras. Lebih banyak fungsinya hanya untuk menahan bodi mobil saat bersandar di batu atau pohon,” jelas Bobby yang kerap bangun mobilmobil off-road custom.
Menurut pria yang akrab disapa Bob ini, cukup menggunakan bahan pipa seamless ukuran 1 inci. “Sebelumnya, kita harus menentukan posisi fender. Apakah sejajar dengan ban atau tidak lebih dari ban. Kalau dia tidak lebih dari ban, cukup pakai pipa ukuran 1 inci. Karena fender saat kontak dengan pohon atau batu akan tertahan juga dengan ban,” jelasnya.
Untuk bentuk, tinggal sesuaikan dengan bentuk fender asli, atau setelah fitting terhadap posisi ban dan suspensinya. Sedangkan buat tube fender yang sejajar dengan bodi, bisa gunakan pipa ukuran 1,5 inci. Tujuannya agar lebih kuat, karena pipa akan menahan bobot mobil saat bersandar di fender.
“Jangan lupa bagian tengahnya direinforced ke sasis, agar fender tidak melengkung,” tukas Bob yang tampak membuat beberapa kendaraannya pakai tube fender.
“Bagian depan tube fender kalau bisa dibuat lemah, karena bagian yang duluan kena tabrak justru harus dibikin lemah. Karena kalau semua bagian fender dibikin kokoh, saat ada benturan pasti akan merusak bagian yang lain, bahkan bisa bikin penyok bodi mobil di dekat fender. Bukannya melindungi bodi malah jadi boomerang buat bodi,” tutup Bob. • Rindra