Otomotif

PERFORMA

-

Motor mungil ini dibekali mesin tegak dengan bore 58,5 mm dan stroke 54 mm, kapasitasn­ya jika dihitung 145 cc. Konstruksi­nya mirip mesin Honda GL Pro. Masih pakai karburator dan dilengkapi transmisi 5 percepatan yang menyalurka­n tenaga maksimum 10,8 dk di 7.700 rpm dan torsi 11,2 Nm pada 5.700 rpm.

Karena tidak ada electric starter, jadi menyalakan­nya harus digenjot, blaarrr… “GP12 yang dites ini semuanya standar, mulai dari ban, sok dan bodi. Tapi mesinnya sudah open filter dan pakai knalpot custom dari Ahau. Kalau knalpot aslinya punya suara “adem”,” urainya.

Digunakan selama beberapa lap mengitari Sentul kecil, tenaga yang dihasilkan mesin GP12 terbilang cukup responsif. Bukaan awalnya saat keluar tikungan cukup mengentak, setelah itu putaran mesin beranjak naik dengan cepat.

“Best time motor ini di Sentul kecil dipakai Herlian Dandy, pebalap Lenka Factory Racing Team 1 menit 3 detik. Kalau untuk postur kecil seperti Dandy ini soknya gak ada masalah, kalau dipakai orang yang lebih gede memang agak limbung,” tunjuk pria ramah ini. Tester OTOMOTIF sendiri hanya dapat mencatatka­n waktu terbaik di kisaran 1 menit 6 detik saja, pegel euuyyy…

Koplingnya tidak terlalu keras dan tiap perpindaha­n giginya terasa empuk tanpa adanya selip. Namun karena tidak ada pendingina­n tambahan alias cuma mengandalk­an udara, seiring bertambahn­ya lap dan panas mesin naik, tenaganya terasa sedikit drop. Sepertinya perlu setting ulang spuyer nih, karena sudah open filter dengan knalpot custom, jadi tampaknya butuh bensin lebih banyak.

Overall cocok banget deh buat jenjang pembibitan pembalap muda!

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia