Polini 50 cc
Di Eropa, mesin buatan Italia ini jadi favorit untuk kompetisi Mini GP 50 cc. Kompetisi untuk pembalap di bawah 12 tahun itu diperbolehkan menggunakan mesin motor apa saja, asalkan kapasitasnya 50 cc dengan sasis yang sudah disesuaikan untuk road race.
Meski untuk ajang penjenjangan pembalap muda, banyak juga pembalap senior yang menggunakan motor ini untuk latihan. Seperti para pembalap di sekolah balap milik Valentino Rossi, VR46 Rider Acedemy yang menggunakannya sebagai menu latihan di sirkuit selain menggunakan motor besar.
“Latihan dengan Mini GP itu berguna untuk meningkatkan ketahanan fisik, sebab tubuh kami akan dipaksa menemukan titik keseimbangan. Tenaga yang tidak terlalu besar juga melatih kami untuk menempatkan gigi yang tepat di setiap tikungan dan mengoreksinya lagi di lap berikutnya,” papar Francesco Bagnaia, salah satu pembalap binaan VR46 Rider Academy.
Mesin motor kecil yang digunakan VR46 Rider Academy adalah Polini 50 cc 2 Tak dengan 5 percepatan. Motor ini juga digunakan oleh siswa-siswa yang terpilih di The Mastercamp VR46. Salah satu siswa di angkatan pertama pelatihan tersebut adalah Galang Hendra Pratama.
Sering menggunakan motor yang lebih besar seperti Yamaha YZF-R25 atau R3, ternyata membuat Galang kesulitan pada awalnya. “Cukup lama sih buat saya sendiri membiasakan diri sama motor kecil itu. Saya kira mudah, ternyata sulit juga,” tuturnya.
“Pas sudah kembali ke Indonesia, saya rasa butuh juga porsi latihan yang pakai motor kecil. Soalnya saya jadi bisa tahu kapan harus berakselerasi dengan tepat, supaya motor bisa terus melaju. Apalagi kalau di AP250 (Asia Production 250) itu kan mesinnya standar semua,” sambung pembalap asal D.I Yogyakarta itu.