SEBUAH SEJARAH DARI MALAYSIA
Sekali lagi Indonesia tertinggal dari Malaysia. Karena negeri Jiran tersebut sudah punya tim yang akan berlaga di ajang Motogp pada 2019 ini. Ini menjadi catatan sejarah bagi negeri yang saat ini dipimpin oleh Mahathir Mohamad. Berlokasi di menara kembar, Petronas Twin Tower, Kuala Lumpur, Malaysia, Petronas Yamaha Sepang Motogp memperkenalkan livery serta pembalapnya (28/1).
Tak hanya kelas Motogp, untuk pembalap di kelas Moto2 dan Moto3 dengan nama Petronas Sprinta pun turut diperkenalkan. Tetapi semua mata dan perhatian tentu saja terpusat pada tim Motogp yang punya kekuatan Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo ini.
Tim Motogp ini memang sudah jadi impian sejak 2015, saat Petronas dan Manajemen Sepang International Circuit (SIC) bermimpi memiliki tim balap di Motogp. “Kami memulai dari ajang Moto3 dan membuka jalan bagi pembalap muda kami berkompetisi di Grand Prix, lalu dilanjut ke Moto2 dengan Hafizh Syahrin dan kini kami sudah membuat tim Motogp,” ujar Dato Razlan Razali, pimpinan Tim Petronas Yamaha Sepang Motogp.
“Ini bukan hanya tim Malaysia semata. Ini tim besar yang terdiri lebih dari 50 orang dengan 10 kebangsaan yang berbeda-beda. Pembalap Motogp kami saja berdarah campuran dari Brazil, Italia, Perancis, dan Inggris. Keragaman ini yang membuat kami sebagai keluarga akan saling belajar,” sambung Dato Razlan yang juga CEO SIC.
Dengan Yamaha YZR-M1, sebagai salah satu motor yang kompetitif didukung data yang matang, tim berkelir hijau tosca ini pun optimis bisa meraih point dan bertarung di posisi terdepan. Morbidelli jelas akan menjadi ujung tombaknya.
Ia sudah masuk pada tahun kedua serta titel rookie of the year Motogp 2018 menyatakan dirinya bukanlah pembalap baru di level bawah. “Ini tim yang melibatkan unsur-unsur besar, Petronas, Yamaha, dan Sirkuit Sepang. Maka target saya juga harus besar untuk membuktikan kalau saya makin matang di Motogp,” kata Morbidelli.
“Hasil tes di Valencia sangat baik dan saya cukup nyaman dengan Yamaha YZR-M1. Itu hal yang baik, jika sudah nyaman maka hasil baik akan menyusul. Saya ingin memberikan hasil yang bagus untuk para pemimpinpemimpin di Petronas tahun ini,” sambung pemilik inisial FM21 ini.
Rekan tandemnya, Quartararo adalah pembalap debutan di Motogp. Usianya yang masih 19 tahun, menjadikan pembalap asal Perancis itu menjadi pembalap termuda di Motogp tahun ini. Meski demikian, hasil yang ia dapat saat lomba di Moto2 tidak bisa dianggap remeh.
MOTIVASI
“Hasil baik di Moto2 membuat saya juga sangat senang saat mendapatkan kepercayaan untuk bisa naik ke Motogp. Petronas Yamaha Sepang memang tim baru, tapi di baliknya banyak orang-orang berpengalaman di Motogp. Saya juga mendapatkan banyak ilmu saat tes di Valencia lalu,” ucap Quartararo.
Alasan pihak Sepang dan Petronas memilih pembalap yang sangat muda seperti Quartararo karena urusan penjenjangan dan memberikan motivasi. Mereka ingin pembalap belia Malaysia punya impian untuk segera menuju kancah dunia dan saling menunjukkan yang terbaik di kompetisi nasional, maupun Asia.
“Kesuksesan kami tahun lalu adalah mengantarkan Hafizh Syahrin menuju Motogp. Tahun ini, tim Motogp asal Malaysia sudah berdiri. Ini membuka kesempatan yang luas bagi seluruh pemuda Malaysia untuk menuju Motogp,” tutur Dato Razlan.
“Maka dari itu saya menantang seluruh pembalap muda Malaysia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya agar bisa sukses di kancah Nasional, Asia, dan ikut kami menuju balapan dunia. Kami tidak ingin dicap underdog, maka kalian juga harus lebih baik di tahun ini dan seterusnya,” sambung pria yang gemar olahraga itu.
Dalam memimpin Petronas Yamaha Sepang Motogp, Dato Razlan akan ditemani oleh Wilco Zeelenburg sebagai Manajer Tim. Zeelenburg adalah mantan tim manajemen Yamaha Factory Racing yang sudah berkecimpung selama 10 tahun di Motogp.
Tujuannya adalah membantu Dato Razlan, serta semua pembalap untuk bisa bersaing di baris depan. “Tujuan ini sulit, tetapi dengan pengalaman, kami yakin bisa menjawab semua tantangan itu,” pungkas Zeelenburg. • DAB