TAMPIL LEBIH PERCAYA DIRI
Tahun ini menjadi tahun proyeksi yang cukup baik bagi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Diawali dengan melakukan proses launching produk Isuzu Giga Tractor Head sebanyak empat varian. Ada yang 4x2, sampai 6x4. Mengenai harga, diperkirakan akan berkisar Rp 600 juta hingga Rp 1 milyar ( off the road).
Bukan tanpa alasan pihak Isuzu mengeluarkan produk Tractor Head ini. “Dengan adanya produk baru ini, kami berharap bisa menekan logistic cost konsumen. Diawali dengan menurunkan operational cost dan juga owning cost,” sebut Yohanes Pratama, GM Sales Division PT IAMI.
Ditambahkan pula oleh Takuji Kuni, Director Marketing, Sales & Aftersales PT IAMI. “Dengan menurunnya logistic cost, maka konsumen juga bisa lebih berhemat untuk banyak hal,” sebut pria Jepang yang fasih berbahasa Indonesia ini.
Produk Giga terbaru ini dianggap bisa menurunkan biaya, karena sudah didukung dengan mesin diesel common rail. Menurut Yohanes, konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien, meski diakui kalau belum melakukan test resmi.
“Bisa demikian karena bahan bakar diatur oleh komputer, yang punya tingkat presisi tinggi, berbeda dengan yang konvensional,” sebutnya lagi.
Proyeksi baik tahun ini juga ditandai bahwa Isuzu masih akan melalukan launching produk di 2019 ini. Setelah Giga, masih tersisa akan 4 produk lagi yang menyusul.
Selain itu, melihat hasil penjualan retail selama 2018 yang meningkat sebanyak 29,1% dibanding 2017, PT IAMI kembali meningkatkan target pencapaiannya untuk 2019.
“Dengan proyeksi penjualan 2018 dan produk-produk kita yang ada, untuk 2019 kami tetap optimis akan bisa lebih baik lagi,” sebut Joen Boedi Putra, Direktur Marketing LCV PT IAMI.
Dibanding tahun lalu, untuk pencapaian 2019 ditargetkan meningkat sebanyak 21,6%. Sumbangsih terbesar diharapkan datang dari Isuzu Traga, yang pada tahun ini juga bersiap untuk dilakukan ekspor.
Penjualan Traga, yang menjadi pengganti Bison pada 2018 mencapai 2.751 unit. Untuk tahun ini diharapkan mampu mencapai 5.300 unit. Meningkat sebanyak 92%. ∫ toncil