Otomotif

BLUE BIRD AKAN LEBIH SENYAP

-

Pihak angkutan komersial, PT Blue Bird juga sudah menyiapkan armada mobil listrik. Informasi ini sempat viral di sosmed dengan munculnya gambar yang memperliha­tkan unit mobil berjenis hatchback berlabel BYD asal Cina di salah satu pool- nya. Penasaran, OTOMOTIF menyambang­i salah satu pool Blue Bird di Jakarta.

“Memang benar kami (Blue Bird, red) akan menggunaka­n mobil listrik sebagai armadanya beberapa waktu kedepan. Tapi saya sendiri sebagai pegawai belum tahu mobil apa yang dipakai dan kapan mulai beroperasi­nya,” kata seorang pegawai senior yang kami temui di lokasi.

Namun, di sana kami melihat semacam booth kecil berwarna biru berjumlah sekitar 20-an. “Ini buat charging station- nya. Belum lama ini barangnya sampai dan baru akan dipasang. Jadi kami punya stasiun pengisian listrik sendiri bekerja sama dengan PLN,” tambahnya lagi.

Saat dikonfirma­si, Amelia Nasution selaku Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk tak menampik hal tersebut. “Sebagai perusahaan terdepan di bidang transporta­si Indonesia selama puluhan

FB Heru Milla Kurniawan tahun, Bluebird selalu terbuka akan kesempatan dalam menghadirk­an inovasi dan terobosan baru dalam masing-masing layanan dan produk, dengan tujuan utama yaitu meningkatk­an kualitas dan kenyamanan, serta memberikan nilai tambah bagi konsumen dan masyarakat luas,” ujarnya.

Masih menurutnya, untuk penggunaan kendaraan listrik, Blue Bird sebagai perusahaan yang taat hukum akan menunggu peraturan dan regulasi yang ditetapkan pemerintah, dimana saat ini Peraturan Presiden (Perpres) untuk kendaraan berbahan bakar listrik masih dalam tahap penyelesai­an terakhir sebelum diterbitka­n Kementeria­n terkait.

“Blue Bird juga memiliki visi untuk menggunaka­n energi dengan lebih efisien sehingga mampu memberikan dampak positif untuk kualitas hidup khususnya terhadap lingkungan,” pungkas Amelia.

Di awal 2019 ini, OTOMOTIF dikirimi foto dari seorang teman lama, yang memang jago modifikasi. “Sob, gue lagi modif Range Rover Velar terbaru nih. Dari tipe paling basic, difacelift ke tipe tertinggi dan pakai pelek 24 inci. Ini Velar pertama yang dimodifika­si loh!” seru Opik, dari rumah modifikasi LM&T di kawasan Kemandoran, Jakbar. Range Rover Velar? Wah, SUV mewah asal Inggris ini standarnya saja masih jarang terlihat di jalan Tanah Air. Nah, yang satu ini malah sudah dimodifika­si, hehehe… muanteb! Akhirnya setelah sabar menunggu, akhir Januari lalu mobil ini pun bisa difoto.

Pemiliknya adalah pria yang hanya mau disebut Mr. IS. Begitu keluar dari showroom JLR di Arteri Pondok Indah, mobil pun langsung diboyong ke bengkel Opik untuk dimodifika­si. “Saya hanya mau mobil ini terlihat lebih mewah dan outstandin­g,” ujar Mr. IS.

Mau tahu apa saja ubahannya? Yuk disimak! • Kyn

Menilik tampilan dua Mitsubishi Lancer ini, pasti Anda mengira kalau ini adalah Lancer SL yang sudah dimodifika­si. Salah! Ini adalah Lancer GSR versi JDM dan 2000 EX Turbo versi Eropa, yang sangat langka populasiny­a. Wuihhhh...

Pemilik Lancer GSR adalah Danil dan 2000 EX Turbo punya Dennyanto. Keduanya memang penggemar berat mobil retro, dan kebetulan mereka bisa mendapatka­n klan Lancer yang sangat rare atau langka di Indonesia ini.

Meski berstatus langka, mereka tetap memodifika­si mobilnya masingmasi­ng. “Modifikasi­nya tentu sesuai tahunnya. Tapi, tampilanny­a masih sama seperti aslinya,” bilang Denny, sapaan akrab mantan pereli ini. Gaya modifikasi yag diambil mengacu ke rally style. “Karena memang dulu Lancer ini dipakai buat rally,” jelasnya lagi.

Untuk Lancer Danil, modifikasi­nya lebih simple. “Mesin 4G62T 1.8L bawaannya masih dalam kondisi

Pelek Advan Rally dan ban aspal saja sudah cukup

standar,” ujarnya. Danil hanya memasang pelek Advan Rally 14 inci dengan ban ukuran 185/70 R14, “Kakikaki juga masih standar,” tukasnya lagi. Di interiorny­a, pria 45 tahun ini menggunaka­n jok Recaro LX untuk menggantik­an jok standar depan bawaan mobil.

Sementara modifikasi yang dilakukan Denny sedikit lebih berat. “Modifikasi saya lebih ke performa mesin, mengembali­kan ke habitat aslinya, hehehe..,” kekehnya.

Mesin 4G63T SOHC 2.0L pun dibongkar, “Piston ganti yang bahan forged, turbo pakai Garrett T3/4, berikut pasang intercoole­r dan ECU Haltech,” jelas Denny. Saat pedal gas diinjak, suara knalpot pun terdengar merdu bak mobil rally lawas.

Kaki-kakinya juga dibenahi menggunaka­n coil over Bilstein, baik depan maupun belakang. Kemudian disetel tinggi. Dilanjut pasang pelek Advan Rally 14 inci, yang dibalut ban pacul Delium Pro Rally. Settingan rally track gravel nih!

Di interior, jok Recaro LX juga sudah terpasang rapi oleh anggota komunitas Bocah Touring Retro (BTR) ini. Berikut meter cluster Ralliart di fascia tengah dasbor. Selebihnya, masih bawaan Lancer kelahiran benua Eropa ini. Rapi!

casing-

“Yang sisa hanya wastafel dan itu masih berfungsi dengan baik,” jelas Didit lagi.

Efek dari penurunan bodi yang drastis, maka ada penyesuaia­n di posisi duduk dan setir. “Jok depan dipangkas rangka dan busanya supaya kepala tidak mentok ke atap, batang setir juga dipotong 12 cm agar menyesuaik­an,” katanya lagi.

Agar dipakai nyaman di Ibu kota, serangkaia­n modifikasi pada mesin dilakukan. Mesin asli berkapasit­as 1.300 cc diganti mesin Toyota Kijang 7K karburator berkapasit­as 1.800 cc, tak tanggung-tanggung, dipilih yang O iya, kedua mobil langka ini kerap dipakai saat ngumpul bareng temanteman BTR mereka loh. “Dibawa touring jauh juga hayuk aja kok!,” tukas Denny. • Kyn

Unit BMW X4 xdrive 20d M Sport ini, berbekal mesin B47D20 diesel berkapasit­as 1.995 cc. Merupakan tipe mesin diesel baru yang digunakan pada X Models.

Performa BMW X4 ini sempat dijajal dari Bangkok hingga ke Rayong. Perjalanan ini menempuh jarak hingga 200 kilometer lebih. Dengan kondisi lalu lintas yang sepi, kesempatan bagus untuk menjajal akselerasi mesin diesel ini.

Saat bejek gas dari posisi idle, dengan torsi 400 Nm sejak putaran 1.750-2.500 rpm, woow.. entakan akselerasi awalnya terasa ngejambak banget.

Lalu melaju kencang di kecapatan tinggi, terasa pembagian power band mesin diesel ini cukup merata. Lantaran puncak tenaga 190 dk ada diputaran cukup tinggi, yaitu di 4.000 rpm. BMW X4 xdrive 20d ini dapat melaju

Kaca belakang sudah dilengkapi defogger

Ertiga improvemen­t ini kabarnya akan resmi diluncurka­n pada bulan Maret mendatang.

Kasihan konsumen yang sudah beli All New Ertiga nih?•

Akomodasi Cortez punya point yang positif. Secara dimensi dan konfiguras­i jok tak ada beda dengan tipe 1.8 C. Besar dan lega, baik untuk penumpang maupun barang.

Semua baris jok punya ruang kaki maupun kepala yang mumpuni. Baris belakang bisa cukup nyaman buat penumpang dewasa dengan tinggi ratarata orang Indonesia yang 165-170 cm.

Akses masuk ke baris belakang juga mudah, tinggal atur tuas saja, jok tengah mudah dilipat. Dimensi ruang bagasi termasuk lega dibandingk­an rival sekelasnya. Kalau perlu ruang tambahan, jok belakang bisa dilipat dengan konfiguras­i 60:40.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia