Otomotif

Otosport

-

Rich Energy HAAS F1 Team menjadi tim F1 pertama yang mempresent­asikan target-target tahun ini, juga mengenalka­n terbarunya di London, Inggris (7/2). Sementara itu, untuk menghadapi panasnya lintasan dan persaingan, dipercayak­an pada Romain Grosjean dan Kevin Magnussen sebagai pembalapny­a. Mereka juga mengenalka­n Rich Energy, sebuah minuman berenergi sebagai sponsor terbarunya musim ini.

Warna kemasan minuman Rich Energy yang berwarna emas dan hitam juga memberikan pengaruh pada kelir mobil HAAS 2019 yang diberi kode VF-19 ini. Warna hitam memang menjadi warna dasar tim yang bermarkas di Carolina Utara, Amerika Serikat tersebut.

Sejak 2016-2018, hitam, perak, dan merah selalu menjadi warna dasar utama di HAAS, maka warna emas yang ‘nemplok’ untuk mobil tahun ini benarbenar sebuah penyegaran. Bukan hanya secara penampilan, tetapi juga finansial.

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah pendanaan memang menjadi momok bagi tim yang didirikan oleh Gene Haas tersebut. Sampai akhirnya Rich Energy menjadi sponsor utama, tentu ini menjadi angin segar dalam proses riset VF-19.

“Bisa dilihat dari hasilnya kalau kami serius dalam riset untuk regulasi baru mengenai aerodinami­ka. Warna baru ini membawa semangat baru juga bagi kami. Usaha yang kami kerjakan diharapkan bisa mencapai target atau bahkan lebih baik dari tahun lalu,” ucap Haas.

KOMPETITOR

Makin konsisten di 5 besar dan meraih podium jelas menjadi target utama bagi Rich Energy HAAS F1 Team tahun ini. Tapi yang paling jelas, mereka ingin mengalahka­n tim-tim yang kerap berada di papan tengah seperti Racing Point F1 Team, Sauber, Williams, bahkan Red Bull Toro Rosso Honda.

Toro Rosso jadi yang utama bagi manajemen Rich Energy. Hal ini karena Red Bull yang jadi sponsor utama Toro Rosso, juga minuman berenergi yang berasal dari Amerika Serikat, sama seperti Rich Energy. Persaingan gengsi di pasar dan lintasan dipertaruh­kan kali ini.

“Mereka (Red Bull) memang unggul dalam berbagai ajang balap. Tapi di F1 tahun ini belum tentu, kami optimis bisa menyaingi kapasitas mereka dan mengalahka­nnya. Secara riset, dukungan yang kami berikan sangat maksimal untuk mewujudkan target itu,” tutur William Storey, CEO Rich Energy.

“Satu target untuk membawa brand kami ke kancah F1 sudah tercapai dan HAAS menjadi tim yang tepat sebagai langkah awal. Ini meningkatk­an citra dari perusahaan kami ke zona yang jauh lebih luas lagi sekarang,” sambung Storey.

Ambisi ini pun disambut

foto : Haas F1 Team

optimis oleh Magnussen. Menurutnya Rich Energy HAAS F1 Team harus punya target besar di musim ini. Ia merasa dengan sponsor utama yang membuat finansial membaik, riset membaik, maka hasil yang didapatkan juga harus lebih baik untuk tahun ini.

“Banyak regulasi yang berubah tahun ini, bisa jadi hasil balapan pun akan lebih sulit diprediksi. Mungkin terlalu dini untuk mempercaya­i (mengalahka­n Toro Rosso), tetapi target itu yang membuat kami di pit untuk selalu optimis,” jelas Magnussen.

Sejak masuk ke F1 di 2016, hasil point yang mereka dapat dalam 3 musim terakhir selalu berkembang. Posisi terbaik yang diraih HAAS tahun lalu adalah posisi 4 yang digapai oleh Grosjean saat event di Austria. Sisanya, mereka konsisten di 10 besar.

Sehingga, upaya untuk meraih podium yang pertama dan mengalahka­n Toro Rosso dinilai bisa tercapai di musim ini melihat perkembang­an internal tim yang membaik.

Wah seru nih. • DAB

Astra Honda Racing Team (AHRT) memperkena­lkan susunan pembalap untuk musim 2019 di Bandung, Jabar (9/2). Tidak ada wajah baru yang dikenalkan dalam skuat tahun ini, hanya saja mereka mengisi posisiposi­si di kompetisi yang baru.

Seperti juara umum Asia Production 250 (AP250) tahun lalu, Rheza Danica akan naik ke kelas Supersport 600 (SS600) ARRC duet dengan Andi ‘Gilang’ Farid Izdihar. Naiknya, Rheza menggeser posisi Irfan Ardiansyah yang turun ke AP250. Menemani Awhin Sanjaya dan Lucky Hendriansy­a di kelas seperempat liter itu.

“Dengan duet Rheza dan Gilang, kami yakin bisa menempati tiga besar di akhir musim. Keduanya punya pengalaman yang bagus di motor 600 cc (Rheza di Suzuka 4 Hours dan Gilang di SS600). Setidaknya mereka bisa meraih podium lebih banyak untuk AHRT dibandingk­an tahun lalu,” tutur Toshiyuki Inuma, Presiden Direktur PT. Astra Honda Motor (AHM).

“Lalu kombinasi pembalap baru di AP250, kami juga yakin bisa mempertaha­nkan gelar di kelas ini tetap di AHRT dan di Indonesia,” tambah Inuma. Tim balap binaan AHM ini pun masih konsisten menerjunka­n pembalapny­a di kancah Eropa.

Untuk CEV Moto3 akan dijalani oleh Mario S.A. Lho kok bukan Rheza saja yang ke Eropa? Alasannya karena Rheza tidak memiliki pengalaman di kancah Asia Talent Cup (ATC), sehingga a menuju CEV Moto3 agak tertutup.

Nah, sekarang Rheza akan full di SS600, jika dia bagus di kelas itu, bukan tidak mungkin pembalap asal D.I. Yogyakarta itu langsung naik ke CEV Moto2 tahun depan. Seperti yang ditempuh Dimas Ekky Pratama.

Toyota Yaris Club Indonesia ( TYCI) dikenal sebagai klub mobil Toyota yang gemar turing. Di awal Februari 2019 ini mereka baru saja menggelar kopi darat gabungan (Kopdargab) se-jawa yang diprakarsa­i TYCI chapter Jatim.

Acara dengan tema ‘Mlaku-mlaku Nang Jogja, Guyub Yaris Sak Lawase’ yang artinya jalan-jalan ke Jogja, Persaudara­an Yaris Selamanya tersebut berlangsun­g pada Sabtu-minggu (2-3/2).

TYCI chapter Jatim dalam acara ini turut dibantu oleh teman-teman JYC (Jogja Yaris Community) dalam mengawal 170 mobil dengan 350 peserta yang berasal dari berbagai kota. Bahkan satu klub regional dari Makassar, YOI ( Yaris Owner Indonesia) juga turut berpartisi­pasi dalam acara ini.

Dengan tetap menjunjung tinggi campaign 3S (Smart,

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia