Red Energy
Mengaku
Dalam
dunia off-road, tak jarang kita temui Toyota Land Cruiser FJ40 yang melakukan engine swap dengan jantung diesel. Tapi bagi pecinta Land Cruiser sejati, mempertahankan mesin bawaan jadi hal prinsipal yang tak bisa diganggu gugat. Gabriel asal Papua adalah salah satunya.
Secara khusus Gabriel sengaja meminang sebuah FJ40 sebagai mobil off-road. “Untuk memaksimalkan performa FJ40 agar semakin tangguh di medan off-road, mobil langsung saya bawa ke Prorock di Solo, Jawa Tengah,” tuturnya.
Kedatangan Gabriel tentu disambut dengan tangan terbuka oleh punggawa Prorock Engineering. “Setiap ada kustomer ke sini, saya selalu nanya konsep dan kebutuhannya. Permintaan si pemilik, jip ini mesti siap off-road tiap hari, simpel, tidak rewel dan tetap pakai 2F tanpa mengubah bodi,” sambut Widodo Teguh, pemilik Prorock Engineering.
Mengingat usia dapur pacu cukup tua dan masih harus bekerja ekstra sebagai mobil off-road. Lantas mesin dibongkar total supaya kinerjanya tetap prima. Sejumlah langkah pun ditempuh dalam
mengoprek jeroan mesin. Seperti ganti piston, merapikan struktur metal, kustom kem, porting dan polis head.
Sementara itu, bagian kaki- kaki juga dipertahankan. “Meski masih pakai leaf spring dan ban besar, overall masih oke. Karena tidak dipakai untuk off-road ekstrim,” imbuh Widodo. Lainnya, sang peracik fokus pada bagian locker, as roda dan kopling heavy duty.
Raptor coating yang kini makin digemari dan terbukti awet, ikut mempengaruhi keinginan sang pemilik. “Tangguh, anti lecet dan memiliki warna doff yang unik. Jadi jip pertama di Papua Barat yang memakai cat raptor, hehehe..,” canda Gabriel, Ketua TLCI Sorong Raya Chapter 21.
Soal tampilan, Widodo
tak ingin mengubah identitas FJ40, “Aku enggak mau banyak mengubah wajah FJ40 terlalu drastis, sekarang 40 Series termasuk jip klasik, jadi aku bikin over fender ngikutin garis bodi biar tetap luwes,” tutupnya. •