Otomotif

All ABOUT MITSUBISHI DELICA & TOYOTA NAV1

-

Melihat sosoknya yang terbilang kotak serta tinggi, sepintas terkesan merepotkan saat berkendara di kota besar, tapi anggapan itu sirna jika sudah mulai berjalan.

Keluar dari ruang parkir yang terbilang kecil, tak ada masalah berarti. Radius putar setir yang hanya 5,7 m, sangat membantu plus lingkar kemudi yang terbilang enteng. Selain memudahkan, juga tidak membuat tangan pegal.

Ketika berada di jalan raya, baru terasa kemampuan Delica. Kaca segitiga yang ada di pilar sangat membantu saat akan berbelok. Walau bodinya terbilang bongsor, mudah untuk memantau kondisi di samping.

Pengendali­an atau handling juga cukup baik. Respon setir memberikan hasil yang baik, saat berada di jalan yang halus maupun kasar sekalipun.

Mendukung kenyamanan, MPV dengan kapasitas tangki bahan bakar 66 liter ini menggunaka­n transmisi CVT. Akselerasi yang dihasilkan mesin dengan kode 4J11 ini juga sangat khas mobil keluarga. Tidak bisa dibilang responsif, cukup ‘mengalir’ saja. Begitu juga saat

sudah di- kickdown.

Maklum, selain teknologi katupnya masih SOHC (Single Over Head Camshaft), kapasitas silinderny­a juga lebih kecil 11 cc dibanding rivalnya dari Toyota. Ini membuat tenaga maksimum yang mampu diraihnya hanya mencapai 150 PS (147,9 dk) di 6.000 rpm.

Memang sih, sebagai kendaraan keluarga tidak begitu perlu akselerasi hebat. Yang penting performany­a tetap yang handal ketika lagi bawa beban banyak dan untuk berakseler­asi di tanjakan. Dari hasil pengujian kami pada mobil ini, semua itu masih mampu ‘dilayani’ oleh Delica.

Sayangnya, mesin berkapasit­as murni 1.998 cc-nya terdengar terlalu berisik. Terutama ketika parkir dalam garasi. Beberapa orang berkomenta­r kalau suara

mesin lebih halus pasti akan nyaman. Sama juga ketika diajak berakseler­asi. Suara mesin terdengar mengganggu di kabin.

Tapi menariknya, dengan Delica ini acara kemping keluarga sangat mungkin dilakukan. Bisa demikian karena memiliki ground clearance yang paling tinggi di antara pesaingnya, yakni 190 mm.

Ketika OTOMOTIF menjajalny­a pada jalan berkontur tanah yang tidak rata, Delica yang sudah dilengkapi paddle shift ini berjalan tenang saja. Tidak khawatir bagian kolong akan membentur. Selain itu, profil ban yang tebal juga membantu bodi lebih tinggi.

Satu lagi keunggulan MPV andalah pabrikan berlambang tiga berlian ini, dengan dimensi panjang 4.730 mm, lebar 1.795 mm dan tinggi 1.850 mm, membuat kabinnya terasa lebih luas dibanding Nav1. Jarak sumbu rodanya mencapai 2.850 mm.

Desainnya terkesan simpel, Toyota Nav1 diklaim banyak orang tak terlalu menjadi pilihan favorit di kelas MPV kelas menengah. Secara postur tubuhnya, Nav1 punya dimensi (P x L x T): 4.600 mm x 1.695 mm x 1.850 mm, dengan jarak sumbu roda ( wheelbase) ada di angka 2.825 mm.

Secara fitur kenyamanan, tak banyak perbedaan antara Toyota Voxy generasi terbaru. Keduanya dibekali fitur captain seat di baris kedua yang bisa diputar 360 derajat, tombol engine start stop, head unit layar sentuh serta rear seat entertainm­ent.

Dimensi kaca depan yang tak terlalu besar namun cukup bisa mengakomod­ir pandangan luas. Hadirnya kaca segitiga yang membantu penglihata­n keluar dan juga berdimensi kecil menyumbang hal tersebut. Posisi duduk pengendara termasuk ergonomis. Walau mengatur ketinggian masih manual.

Sayangnya, penglihata­n ke belakang terganggu dengan hadirnya head rest jok paling belakang bagian tengah yang me- miliki dimensi sangat besar. Ada baiknya head rest ini dilepas, apalagi kalau bangku paling belakang tak ada penumpang.

Nav1 yang mengusung dapur pacu 3ZR-FAE 4 silinder segaris dengan kapasitas 2.000 cc ini, memiliki performa yang cukup baik. Tidak hanya untuk akselerasi, tapi juga dalam hal efisiensi bahan bakarnya. Hasil tersebut disebabkan perpaduan mesin yang sudah menggunaka­n teknologi valvematic serta aplikasi transmisi CVT 7-percepatan.

O iya, dapur pacu Nav1 yang menganut teknologi DOHC ini diklaim mampu menyemburk­an tenaga hingga 158 PS atau setara 155,8 dk di putaran 6.200 rpm.

Dari segi handling, Nav1 tergolong cukup baik. Respons kemudinya terhadap roda juga terbilang sangat baik, sehingga tidak ada gerakan kejutan seandainya setir digerakkan tiba-tiba.

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia