TANGGAPAN PABRIKAN
Berbagai pabrikan otomotif turut menandatangani komitmen percepatan kendaraan listrik berbasis baterai. Salah satunya adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), yang telah memasarkan Outlander PHEV.
“Sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia dalam percepatan program mobil listrik berbasis baterai, kali ini kami bekerja sama dengan pemerintah melalui PT PLN dalam penyediaan fasilitas pengisian daya mobil listrik di rumah konsumen. Kerja sama ini, akan memberikan kemudahan kepada konsumen Outlander PHEV kami dalam pemasangan fasilitas home charging,” terang Naoya Nakamura, President Director MMKSI.
Pun begitu dengan PT Nissan Motor Indonesia (NMI), yang juga telah memasarkan Nissan Leaf secara global. “Selain membangun infrastruktur pengisian daya, kerja sama yang dilakukan juga mencakup edukasi dan upaya mengatasi kesalahpahaman seputar pengisian daya dan penggunaan listrik,” ungkap Isao Sekiguchi, Presiden Direktur Nissan Indonesia.
Pada awal tahun ini, Nissan telah mengumumkan bahwa Nissan LEAF terbaru akan dibawa ke Indonesia pada 2020. Secara global, Nissan telah menjual lebih dari 430.000 unit, yang merupakan kendaraan listrik 100% (EV), sejak peluncuran perdana pada 2010.
Sementara itu, Toyota Indonesia juga telah berkomitmen untuk mendukung program percepatan kendaraan listrik di tanah air. Bahkan menurut Anton Jimmy Suwandy, selaku Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), bahwa kebijakan pemerintah tersebut berpeluang menambah investasi.
“Ada peluang tambah investasi, baterai, assembling, transmisi, engine, supplier- nya. Termasuk ekspor mengingat mobil jenis ini kan tren juga di negara lain. Sekarang Thailand sudah start, makanya C-HR kita impor dari Thailand. Kalau Thailand bisa melakukannya, kita juga bisa.
Salah satu opportunity- nya hybrid. Kita sosialisasikan dulu ke masyarakat terkait teknologinya,” beber Anton.
Ia melanjutkan, tahun lalu mobil hybrid Toyota terjual 750 unit setahun di Indonesia. “Tahun ini dengan hadirnya C-HR mungkin jadi 1.000 atau 1.500 per tahun. Itu masih terlalu kecil, bisa ditingkatkan mungkin 10.000 agar lebih visible,” sambungnya, dalam kesempatan berbincang dengan OTOMOTIF pertengahan tahun ini.