Otomotif

SILVER BULLET

PADUAN CAFE RACER DAN BOARDTRACK­ER

-

Modifikasi ini berawal dari program RE (Royal Enfield) Built yang digagas oleh PT Distributo­r Motor Indonesia (DMI) sebagai APM RE di Indonesia.

Setiap tahun, program ini membuka submission untuk menantang builder-builder yang ada di Indonesia. “Dari sekian banyak konsep yang masuk, kemudian dipilih empat konsep terbaik,” jelas Alvin Amahl, Marketing Communicat­ion DMI ketika ditemui saat proses pemotretan.

Tahun ini temanya classic challenge dan motor custom yang sudah diwujudkan di- reveal ke publik di event Kustomfest 2019. Dari keempat motor yang terpilih, salah satunya ialah RE futuristik karya Andhika Pratama dari Krom Works. Dhika sapaan akrabnya memadukan konsep cafe race serta boardtrack­er dengan nuansa klasik dan futuristik.

Proses pembuatan motor selama lima bulan dimulai membuat sasis. Dari motor donor RE Bullet, yang diambil hanya mesin. Sasis dibuat dari nol menggunaka­n material pipa baja seamless berdiamete­r 4 cm. Dalam pengerjaan sasis, Dhika menemui tantangan pada pelat yang menghubung­kan frame dan swing arm.

“Biasanya kalau motor lain dilas saja, tapi itu terlalu mainstream. Jadi kami buat model knock down dengan baut. Untuk look jadi lebih menarik,” jelasnya.

Seamless steel juga digunakan untuk membuat swing arm, yang dikasih dua buah sokbreker buatan Krom Works. Travel- nya pendek dan terpasang langsung ke sasis.

Suspensi depan mengusung tipe leading link yang acap diterapkan pada motor-motor klasik pada tahun 50-an. Secara konstruksi, Dhika terlebih dahulu membuat bagian atas dari pipa seamless. Kemudian di dalamnya ada suspensi teleskopik yang dibalik, lalu terpasang pada link di roda depan.

Lanjut ke bodinya yang mengusung konsep unibody, menyatu mulai dari fairing depan, tangki dan buntut hornet. Dibuat dari stainless steel setebal 1,3 mm. Pada bagian fairing depan atau lebih cocok disebut bikini fairing modelnya knock down, terpasang menggunaka­n baut dan dapat dilepas. Di fairing terdapat headlamp mungil yang menurut Dhika terinspira­si dari hot rod yang pernah dilihatnya.

Bodi dibentuk sesuai keinginan dan dilas per bagian sampai menjadi satu bodi utuh, termasuk tangki yang berkapasit­as 10 liter. Dibiarkan tanpa terkena sentuhan cat dan hanya dipolish. Keren!

Satu hal unik, tangki juga menjadi tempat persembuny­ian seabrek kelengkapa­n elektrik motor seperti aki dan koil. Diletakkan apik di bawah tangki.

“Didesain se- clean mungkin, biasanya kalau buat motor bagian yang kurang menarik di elektrikal, jadi dibuat sesimpel dan serapi mungkin, enggak ada kabel-kabel,” jelas Dhika.

Kabel dari motor starter menuju aki dan sebaliknya diposisika­n ke bawah mesin dan masuk ke down tube depan. Setelah itu keluar di bawah tangki. Metode ini mirip dengan wire tuck di kalangan anak-anak mobil.

Unsur boardtrack­er diterapkan pada bagian ban. Biasanya café racer identik dengan ban lebar, sedangkan motor ini menggunaka­n pelek 21 inci khas boardtrack­er dengan ban berukuran 3.00x21 lansiran Shinko.

“Lebih ke karakter saya yang suka menggunaka­n ban-ban berdiamete­r lebih besar dan tidak terlalu lebar,” terangnya.

Karet bundar tersebut membalut pelek aluminium. Apabila dilihat sekilas seperti pelek monoblok atau tanpa jari-jari. Namun, ternyata pelek tersebut menggunaka­n cover atau dop yang menutupi pelek jari-jari sebenarnya.

Jika diperhatik­an dengan detail, tidak ada baut yang memegang cover tersebut. Lantas bagaimana dop itu menempel pada pelek? “Braket dop ada di balik ban, jadi sebelum pasang ban dipasang dopnya dulu dengan cara dibaut langsung ke pelek,” jawab pria ramah ini. Secara tampilan jadi terlihat clean, tanpa ada baut-baut yang mengganggu.

Mesin 350 cc satu silinder hasil donor dari RE Bullet relatif standar. Hanya bagian karburator yang diberikan velocity stack sebagai ganti airbox serta knalpot custom dari stainless steel. Knalpot diletakkan di buntut hornet, membuat buritan beda dan menarik serta menjadi satu kesatuan.

“Kami request di awal motor karburator. Untuk meminimali­sir elektrikal, jadi bisa dibuat sesimpel mungkin,” tambah pria yang workshopny­a terletak di Jl. Duta Permai 8 Blok C0 No.16 Pondok Hijau, Ciputat, Tangerang Selatan.

RE Bullet ini pun lebih tepat disebut sebagai karya seni dibanding motor custom, dan cocok diletakkan pada galeri ataupun museum seni. •

 ?? FOTO: RANDY ??
FOTO: RANDY
 ??  ?? Pelek dengan cover bersih dari yang baut-baut mengganggu, braket dop terdapat di balik ban
Konsep unibody memang tidak pernah salah, selalu sedap dipandang
Pelek dengan cover bersih dari yang baut-baut mengganggu, braket dop terdapat di balik ban Konsep unibody memang tidak pernah salah, selalu sedap dipandang
 ??  ?? Bodi bersih dari aki dan kabel berkat penempatan secara cermat di bawah tangki bbm
Bodi bersih dari aki dan kabel berkat penempatan secara cermat di bawah tangki bbm
 ??  ?? Jok kulit handmade, memberi sentuhan kontras di bodi stainless
Jok kulit handmade, memberi sentuhan kontras di bodi stainless
 ??  ?? Knalpot stainless terpasang apik pada buntut hornet
Knalpot stainless terpasang apik pada buntut hornet
 ??  ?? Area setang tampil clean tanpa panel instrumen
Area setang tampil clean tanpa panel instrumen
 ??  ?? Headlamp kecil pada bikini fairing terinspira­si dari mobil hot rod
Headlamp kecil pada bikini fairing terinspira­si dari mobil hot rod

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia