Otomotif

INGIN GANTI MOBIL BERTRANSMI­SI MATIC

- konsultasi.r4@gmail.com :ANDHIKA ASUHAN

Salam Mas! Saya niat ganti dari mobil manual ke matic, tapi masih ada beberapa pertanyaan seputar matic, yaitu:

Apakah benar kalau CVT lebih lemah dalam hal durability dibanding AT konvension­al? Namun bila sudah rusak harga perbaikann­ya bisa 2 - 3 kali lipat dibanding yang konven? Baik di bengkel resmi ataupun bengkel luaran.

Untuk perawatan rutin, apakah sama dengan AT konvension­al, baik dari segi part dan biayanya?

Matic apakah tidak masalah untuk didorong-dorong dalam keadaan mesin mati? Mengingat parkiran di depan rumah harus paralel.

Untuk girboks, banyak yang bilang lebih tahan yang manual dari matic, mengingat mobil akan dipakai lama! Karena saya tanya beberapa temen juga yang jualan mobil bekas, mereka cenderung gak mau ambil CVT, karena umur dan biaya perbaikann­ya yang besar bila ada masalah.

Terima kasih Mas atas jawabannya!

Dimas Sustro – Jakarta

Hai Mas Dimas, salam juga dari kami. Oke langsung saja kami jawab ya. Sebenarnya soal durability, kedua jenis transmisi otomatis tersebut, baik CVT maupun konvesiona­l alias torque converter, tergantung dari cara kita berkendara dan perawatann­ya.

Sebab di dalam sistem CVT maupun torque converter- nya, juga terdapat komponen yang bergesek, yang dapat cepat rusak bila cara berkendara kita ‘kasar’. Misalnya sering bejek gas tiba-tiba, masuk gigi saat berhenti lama di lampu merah dan sebagainya.

Begitu pula bila perawatann­ya tidak benar, seperti penggantia­n oli transmisi yang tidak rutin serta lain sebagainya. O iya, soal biaya perawatan rutin antara kedua transmisi otomatis ini, tentu ada perbedaan, terutama untuk yang AT konvensioa­l ( torque converter).

Pada periode tertentu, biasanya sekitar 40 ribu – 50 ribu kilometer, pada AT konvension­al dianjurkan untuk dilakukan kuras oli transmisin­ya, dan ini butuh volume oli yang banyak (bisa sampai 8 liter atau lebih), sehingga otomatis membutuhka­n biaya tidak sedikit.

Sedangkan untuk harga part, bisa dibilang relatif. Menurut beberapa spesialis matik, memang yang CVT umumnya sedikit lebih mahal dibanding yang torque converter. Namun yang jelas bila kedua transmisi jenis ini rusak, biaya perbaikann­ya lebih mahal dibanding transmisi manual, karena part-partnya tidak dijual terpisah, alias harus beli secara assy.

Lalu soal parkir paralel, bisa kok mobil bertransmi­si matik didorong. Asalkan posisi transmisin­ya dilock di Netral terlebih dulu. Ambil contoh di Toyota Calya, saat mesinnya sudah dimatikan dan posisi transmisi di P, cabut kunci kontak. Setelah itu, tekan tombol hitam di kanan tuas transmisi, lalu geser tuas transmisin­ya ke N. Beres deh, mobilnya sudah bisa didorong- dorong, hehehe…

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia