YAMAHA MASIH BERTAJI
Pembalap yang membesut Yamaha YZR-M1 dari kubu Monster Energy Yamaha Motogp dan Petronas Yamaha SRT selalu mendominasi lima besar sejak sesi latihan bebas sampai kualifikasi Motogp Malaysia di sirkuit Sepang (1-2/11). Karakter sirkuit ini memang cocok dengan motor yang diriset di Hamamatsu, Jepang itu.
Namun paling menonjol adalah Maverick Vinales yang menjadi ‘pentolan’ di Monster Energy Yamaha Motogp dan juga Fabio Quartararo yang jadi andalan di Petronas Yamaha SRT. Kedua pembalap ini saling pukul catatan waktu sejak latihan.
Sayangnya, meskipun Quartararo meraih pole position dengan rekor waktu baru di Sepang, 1;58,303 tapi performa apik tidak ditunjukkannya ketika balapan (3/11). Posisinya terus merosot sampai akhirnya harus puas finis di posisi ketujuh.
“Motor saya tidak bisa berhenti dengan sempurna dan itu cukup menyulitkan jalannya balapan saya sejak awal. Saya merasakan adanya tekanan angin yang tidak sesuai dan membuat ban depan bergerak tidak stabil,” tutur pembalap 20 tahun itu.
Quartararo menilai kalau masalah juga bukan dari jenis kombinasi ban yang ia pilih, medium-soft. Karena Vinales yang meraih kemenangan juga menggunakan pilihan ban yang sama. Dengan rekor waktu dan race pace yang ia tunjukkan, Quartararo berkesempatan meraih kemenangan pertamanya di Motogp.
“Setidaknya kami berhasil mengunci gelar tim independen terbaik di negara asal Petronas Yamaha SRT. Itu adalah target utama kami di musim ini setelah saya meraih gelar Rookie of The Year,” ulas El Diablo, julukannya.
FOKUS
Tak cuma dari kubu tim satelit. Senyum lebar awak Yamaha Motor Company yang datang ke Sepang jelas juga datang dari kemenangan Vinales. Ini adalah kemenangan kedua bagi pabrikan berlogo garpu tala di musim ini yang semuanya diraih pembalap yang sama.
Mereka mematahkan penilaian kalau Yamaha akan sulit menang sampai akhir musim. Sementara kemenangan yang diraih di Assen, Belanda adalah satu-satunya di
ini. Namun Vinales terus fokus tanpa terganggu, seperti saat ia gagal menang di Australia pekan sebelumnya (26/10).
“Saya merasa kemenangan itu harusnya sudah tiga kali, jika saya tidak melakukan hal bodoh di Australia yang tergesa-gesa. Setelah saya berada di posisi terdepan kali ini, saya fokus untuk mempertahankan ritme balap dan terus membuka jarak, apalagi saya tahu Marc Marquez (Repsol Honda Team) sudah di belakang saya,” kata pembalap yang pernah singgah ke redaksi OTOMOTIF itu.
Vinales terus membuka jarak setiap lap dari Marquez sampai chequered flag dikibarkan. Kedua pembalap Spanyol itu berjarak 3,059 detik. Sampai akhirnya posisi kedua dipertahankan Marquez yang memilih cari aman karena ritme balapnya memang tidak setinggi Vinales sejak Jumat.
REKOR BARU
Dapat 20 point tambahan dari podium kedua, kini Marquez sudah mengantongi 395 point dan makin perkasa di puncak klasemen sementara. Jumlah itu menjadi rekor baru di Motogp, karena rekor terbanyak dalam semusim sebelumnya diraih Jorge Lorenzo dengan 383 point pada musim 2010.
Dengan tersisa satu seri di Valencia, Spanyol (17/11), ada peluang Marquez akan menjadi pembalap pertama di Motogp yang mencapai angka lebih dari 400. “Saya tidak menghitung point karena setiap kemenangan itu lah yang paling saya utamakan,” ucap The Spanish Rodeo, julukannya.
“Hari ini saya sudah jauh lebih senang karena adik saya (Alex Marquez) menjadi juara dunia Moto2 dan gelar pertamanya di kelas menengah. Itu yang membuat mood saya jauh lebih baik saat start dan bisa podium adalah hal lain” pungkas Marquez yang memulai lomba dari grid ke-11. • DAB