Otomotif

PERFORMA & EFISIENSI BBM

-

Pihak Toyota mengklaim kemampuan akselerasi tipe HEV ini lebih baik dibandingk­an Corolla Altis bermesin bensin. Berdasarka­n pengujian mereka, untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam, tipe HEV ini dapat menyelesai­kannya hanya dalam waktu 12,6 detik.

Saat kami lakukan pengetesan, ternyata hasilnya malah lebih baik. Dari keadaan diam hingga 100 km/jam, waktu tempuh terbaik tercatat 10,9 detik, atau 1,7 lebih baik dari pengujian Toyota.

Data akselerasi lainnya yang kami catat adalah dari keadaam diam hingga 60 km/jam, menunjukka­n waktu 4,6 detik.

Untuk jarak hingga 402 meter, Altis Hybrid bisa mencatatka­n waktu 17,9 detik.

Saat akselerasi penuh di mode power, tenaga dihasilkan dari dua sumber sekaligus, yakni mesin bensin 2ZR-FXE 1.800 cc VVT-I dengan daya maksimum hanya 95 PS (93,7 dk) di 5.200 rpm dan torsi 142 Nm di 4.000 rpm serta motor listrik (Permanent Magnet Synchronou­s) dengan tambahan daya 600 volt yang bisa menghasilk­an tenaga 72 dk dan torsi 163 Nm.

Nah, saat kedua sumber tenaga ini bekerja bersama, ia bisa hasilkan output total hingga 166 dk dan torsi mencapai 305 Nm. Akselerasi saat pedal to metal alias kick down termasuk spontan, entakan tenaganya cukup terasa.

Yang menariknya, selain punya performa yang mengasyikk­an. Konsumsi bahan bakarnya perlu kami acungi jempol. Toyota klaim kalau tipe hybrid ini punya efisiensi bahan bakar yang jauh lebih irit dari versi bensinnya, yaitu mencapai 70% dan kadar emisinya juga lebih baik sekitar 60%.

Efisiensi bahan bakarnya bisa sangat efektif saat berkendara tidak agresif, catat ya. Kami pun mencoba hal tersebut dengan menginjak pedal ‘lebih sopan’.

Asal tahu saja, efisiensi bahan bakar ini lantaran Altis hybrid ini juga dibantu tenaga lewat motor listrik p610 Hev transaxle.

Baterai motor listrik ini pengisiann­ya memanfaatk­an energi kinetik yang dihasilkan saat mobil melakukan deselerasi atau pengereman. Biasa disebut self charging.

Saat berkendara di kecepatan rendah dan konstan, yang aktif adalah motor listriknya. Dengan baterai yang penuh, maka ia bisa menempuh jarak yang jauh. Namun saat baterai sudah mulai kosong, mesin langsung mengambil alih sumber tenaganya.

Dalam kecepatan konstan di 100 km/jam, konsumsi rata-ratanya ada di angka 4,1/100 km. atau sekitar 24,3 km/liter. Uniknya, kalau kita berkendara jarak jauh kombinasi kecepatan bervariati­f, dari kecepatan menengah hingga 100 km/jam, ia mampu hasilkan konsumsi BBM hingga 3,7 l/100 km atau sekitar 27,7 km/jam. Woww..!

Saat berkendara di dalam kota, rata-rata konsumsi Bbm-nya yang tertera di MID bisa mencapai 20 km/liter. Dengan kapasitas tangki yang sekitar 43 liter, rasanya tak perlu sering-sering mampir ke SPBU.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia