PERFORMA
Mesinnya masih berkapasitas 278,3 cc berkat kombinasi bore 75 mm dengan stroke 63 mm. Kepala silindernya SOHC dengan 4 katup, pendinginannya menggunakan cairan dengan radiator di kedua sisi tameng depannya.
Klaim tenaga maksimalnya 23,8 dk di 8.250 rpm dengan torsi 26 Nm pada 5.250 rpm, meski tidak banyak perubahan tapi dengan HPE ( High Performance Engine) ada kenaikan tenaga sebanyak 12% dan kenaikan torsi 18% dibanding versi sebelumnya. Klaimnya ini merupakan mesin paling bertenaga yang pernah ada pada Vespa.
Klaim itu memang ada benarnya. Begitu selongsong gas diputar, sejak putaran rendah torsinya mendorong sangat kuat. Berkali-kali gas diputar pun tenaganya tidak hilang dan tetap menghentak, bahkan lengan dan punggung sampai terasa pegal karena terus menahan dorongan torsi yang ‘dimuntahkan’ skutik ini. Dahsyat deh! Enggak perlu yang namanya bore up atau stroke up, performa sudah memuaskan!
Apalagi area mesin dan knalpot sangat minim vibrasi, bagian CVT pun ketika mulai berakselerasi tidak ada gejala selip atau gredeg.
Yang justru sedikit mengganggu adalah fitur ASR yang begitu sensitif. Misal ketika membuka gas di polisi tidur, putaran mesin otomatis diputus, padahal sama sekali tidak ada roda selip. Mungkin karena melayang sesaat. Artinya kendati torsi sangat kuat, ketika berkendara di lintasan basah atau berpasir akan tetap aman, tidak mudah slip saat akselerasi.
Kuatnya akselerasi terekam jelas dari hasil tes menggunakan Racelogic. Untuk menempuh kecepatan 0-60 km/jam hanya butuh waktu 3,3 detik! Itu hanya beda 0,3 detik dari Kawasaki Ninja 250SL!
Lalu kecepatan 0-100 km/jam dicapai dalam 9,8 detik. Sedangkan jarak 0-201 meter ditempuh dalam waktu 10,4 detik di kecepatan 101,4 km/jam. Data lengkapnya ada di tabel.
Uniknya ketika mencapai limiter di kecepatan 130 km/jam mesin akan terus menurunkan kecepatan hingga 125 km/jam, baru motor berakselerasi kembali. Beda dengan motor umumnya, jika sudah kena limiter hanya berhenti di kecepatan itu saja.