PEMBALAP MURAH SENYUM ITU SUDAH TIADA
Masih teringat perbincangan singkat dengan Afridza Syach Munandar tentang upaya terakhirnya untuk meraih gelar juara Asia Talent Cup (ATC) seri terakhir di Sepang, Malaysia (2-3/11). Ia mengatakan akan tampil all out agar bisa meraih semua kemenangan di Negeri Jiran tersebut.
Namun nasib berkata lain, Afridza Syach Munandar yang murah senyum dan ramah itu mengalami insiden pada balapan pertama (2/11) lap pembuka di tikungan 10. Ia menabrak pembalap di depannya, terjatuh di tengah lintasan, dan ditabrak pembalap lain pada bagian kepala. Atas kejadian ini, race pertama ATC Sepang dihentikan.
Dari laporan yang diterima, pembalap asli Tasikmalaya, Jabar itu mengalami cedera pada kepala dan lehernya. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit Kuala Lumpur dengan menggunakan helikopter dan sempat mendapat perawatan medis.
Sampai akhirnya panggilan Yang Maha Kuasa pun terjadi. Afridza mengembuskan napas terakhirnya di Malaysia. Jenazahnya dibawa pulang ke Tanah Air pada Senin (4/11) setelah dilakukan otopsi dan perawatan lebih lanjut.
Semua pembalap Moto3, Moto2, Motogp dan rekan-rekan di ATC pun berduka kala itu. Semua mengingat Afridza yang tangguh di lintasan, namun ramah saat di luar lintasan. Pada balapan kedua, semua pembalap dan kru ATC menggunakan ban hitam di lengan kiri tanda berduka.
Sementara pada balapan kedua dimenangkan pembalap tuan rumah, Syarifuddin Azman dan M. Adenanta Putra, rekan dari Afridza meraih podium ketiga. Tidak ada raut bahagia dari Adenanta. Hanya
tangis sedih dan mata berkaca-kaca sejak di parc ferme sampai naik podium.
“Saya menjalani balapan ini dengan hati kuat dan berjanji podium ini saya persembahkan untuk sahabat saya, Afridza Syach Munandar. Ini adalah bentuk penghormatan terakhir saya untuknya,” kata Adenanta terbata-bata.
Bukan hanya Adenanta, para pembalap Motogp yang meraih podium, Maverick Vinales dan Marc Marquez pun turut berbela sungkawa. Marquez beberapa kali bertemu dan berbincang singkat dengan pembalap 20 tahun itu saat datang ke Indonesia.
“Saya cukup mengenalnya, meski pendiam dia sangat kuat di lintasan. Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarganya di Indonesia dan semua teman-temannya. Balapan ini olahraga yang berbahaya, tapi dia meninggalkan kami dengan passion yang tinggi,” kata Marquez.
Sambil memegang piala dan menapaki podium kedua, pembalap asal Spanyol itu menunjuk langit tanda podium Motogp itu untuk Afridza. Selamat jalan Afridza, Iza, Ijah, demikian ia disapa. Terima kasih atas podium dan kebanggaannya untuk Indonesia.